LP3KN Virtual Choir Festival adalah pelipur lara untuk umat Katolik Indonesia, karena Kementerian Agama telah memutuskan menunda Pesparani II Kupang sampai tahun depan. Demikian dikatakan Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) Adrianus Meliala.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers LP3KN Virtual Choir Festival melalui aplikasi zoom meeting, Senin (26/10) siang.
Adrianus juga menceritakan, jika berjalan sesuai jadwal pada 28 Oktober 2020 mendatang harusnya semua kontingen dari LP3KD sudah berkumpul di Kupang untuk membuka Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) II. “Semua persiapan sudah mengarah ke Kupang, namun April 2020 yang lalu Kementerian Agama memutuskan untuk menunda sampai dengan tahun depan dikarenakan Pandemi Covid-19,” katanya.
Tetap Menjaga Semangat
Walaupun ditunda, LP3KN tidak ingin masyarakat kecewa. Oleh karenanya, sepanjang tahun ini LP3KN membuat berbagai kegiatan untuk tetap menjaga semangat, seperti webinar, seruni (senandung rohani), beberapa lomba, dan puncaknya pada Virtual Choir Festival.
“Sebanyak 27 provinsi telah mengirimkan karyanya untuk ditampilkan dalam Virtual Choir Festival. Berbeda dengan Pesparani yang adalah perlombaan, acara puncak ini adalah Festival,” jelas Adrianus.
Virtual Choir Festival akan digelar mulai Rabu (28/10) sampai pada puncak Selasa (10/11). Acara ini akan dilaksanakan secara virtual setiap pukul 17.00 WIB melalui kanal Youtube Hidup TV, PESPARANI Katolik, dan Komsos tiap keuskupan.
Angkat Tema Keberagaman
Virtual Choir Festival pertama di Indonesia ini mengangkat tema “Satu Nusantara: Bersaudara dalam Keberagaman”. Tema ini diambil karena berkaitan dengan momentum pembukaan pada Hari Sumpah Pemuda dan penutupan pada Hari Pahlawan. Para peserta akan menampilkan 1 lagu daerah dan 1 lagu liturgi sebagai wujud rasa cinta pada tanah air dan gereja.
Festival ini ingin memberikan hiburan dan semangat bagi umat Katolik dan masyarakat pada masa sulit karena adanya virus korona. Di samping itu panitia juga ingin mengajak peserta untuk mencintai dan merawat lagu-lagu daerah sebagai kekayaan bangsa dan lagu-lagu liturgi sebagai harta Gereja Katolik.
Adapun beberapa orang yang akan memberikan sambutan dan pesan-pesan kebangsaan selama penyelenggaraan Virtual Choir Festival yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Kardinal Ignatius Suharyo dan beberapa tokoh Nasional lainnya.
(AJ)