Setiap 28 Oktober, kita memperingati hari bersejarah yaitu hari Sumpah Pemuda. Pada 2020 ini, hari sumpah pemuda memasuki usia ke-92. Sumpah Pemuda merupakan bukti nyata perjuangan para pemuda-pemudi dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Namun, masihkah perlu diperingati hari ini? Sebelum mengambil kesimpulan masih ataupun tidak mari kita lihat proses panjang lahirnya Sumpah Pemuda.
Pencetusan Sumpah Pemuda ternyata melalui proses yang sangat panjang dan rumit, terbukti dari peristiwa-peristiwa berikut:
- Terbentuk Perhimpunan Indonesia dan Tri Koro Dormo
Pada 1908, sekelompok mahasiswa Hindia yang berstudi di Belanda kembali ke Tanah Air. Mereka membentuk Perhimpunan Indonesia, yang mempunyai tujuan untuk menjunjung tinggi persatuan meskipun mereka berasal dari suku dan agama yang berbeda.
Pada 7 Maret 1915 berdiri organisasi bernama “Tri Koro Darmo”. Organisasi ini didirikan oleh seorang pemuda bernama Satiman. Organisasi ini memiliki tiga tujuan, yaitu Sakti, Bukti, dan Bakti. Tetapi karena terdapat banyak desakan dari berbagai pihak, organisasi ini berganti nama menjadi Jong Java. Dari Jong Java kemudian banyak terbentuk organisasi pemuda yang bersifat kesukuan.
- Kongres Pemuda I
Pergerakkan pemuda selanjutnya ditandai dengan digelarnya Kongres Pemuda I, yang diselenggarakan pada 30 April-2 Mei 1926. Dalam kongres ini, para pemuda belum mufakat atau belum menghasilkan suara yang sama yang diakibatkan oleh ego kedaerahan dan kesukuan dari tiap-tiap pemuda yang hadir.
- Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928. Pada kongres ini, para pemuda sadar dengan tujuan bersama melawan para penjajah, hingga melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda.
Setelah melihat beberapa peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda. Apa yang menjadi latar belakang pencetusan Sumpah Pemuda?
- Politik Etis Belanda
Politik Etis merupakan kebijakan balas budi yang dikeluarkan oleh pemerintah Belanda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Politik Etis ini terdiri dari tiga bidang, yaitu pendidikan, pertanian, dan perpindahan penduduk. Dari ketiga bidang ini, bidang pendidikan yang merupakan celah bagi para pemuda untuk memiliki wawasan lebih. Sehingga melahirkan kesadaran dan ide-ide untuk lepas dari penjajahan.
- Pers yang mulai berkembang
Mulai adanya surat kabar atau media cetak yang telah terbit menggerakkan ide-ide kemajuan. Dalam surat kabar tersebut memacu perkembangan ideologi dan pergerakkan kebangsaan. Surat-surat kabar tersebut diantaranya Pemberian Betawi, Pewarta Prijaji, Djawi Kanda, Retnodhoemillah, Sinar Djawa, Tjahaja Timoer, Pewarta Hindia dan lainnya.
- Terbentuk berbagai organisasi kepemudaan
Pada era kebangkitan nasional mulai ditandai dengan terbentuknya organisasi pergerakkan yang mengarah ke kemerdekaan.
Generasi Muda Sekarang
Pada saat ini, kita generasi muda sudah tidak perlu memperjuangkan kemerdekaan karena negara kita sudah mendapatkan merdeka 75 tahun silam. Tetapi bukan berarti kita sebagai generasi muda tidak melakukan apa-apa terhadap negara kita. Kita harus selalu memaknai Sumpah Pemuda. Karna seperti yang kita tahu, lebih sulit mempertahankan daripada mendapatkan.
Di alenia pertama terdapat kalimat “Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia”. Pada alinea ini bermakna penggambaran pemuda dan pemudi Indonesia bersungguh-sungguh untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sampai titik darah terakhir.
Di alinea kedua terdapat kalimat “Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia”. Alinea ini menggambarkan meskipun pemuda dan pemudi berasal dari suku-suku yang berbeda tetapi tetap bangsa Indonesia. Pada alinea ini menegaskan toleransi dan persatuan yang harus dimiliki bangsa Indonesia.
Di alinea ketiga terdapat kalimat “Menjunjung bahasa persatuan , bahasa Indonesia”. Alinea ini menegaskaan bahwa bahasa Indonesia merupakan persatuan dan identitas bangsa yang harus dijunjung tinggi.
Pada Akhirnya Sumpah Pemuda lahir bukan hanya sekadar untuk bersatu melawan penjajah. Tetapi lebih dalam lagi, Sumpah Pemuda lahir dan diperingati setiap tahunnya untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Indonesia di setiap generasinya.
Selamat hari Sumpah Pemuda!
(Leonardus Evan/AJ)