[PARUNG] Pesta adalah salah satu cara bagi kebanyakan orang untuk merayakan hari yang istimewa seperti ulang tahun, hari perkawinan, bahkan hari seorang imam ditahbiskan. Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur bersama dengan RP Kanisius Aman OFM merayakan pesta perak tahbisan presbiteratnya dengan berbagi kepada alam. Perayaan bertajuk “Pesta Persaudaraan Pencinta Bumi” ini diselenggarakan di Sekolah Marsudirini, Telaga Kahuripan, Parung, Sabtu (4/6). “Selamat merayakan Hari Lingkungan Hidup. Merayakan Hari Lingkungan Hidup dengan bertindak lokal dan sederhana itu perlu dilakukan,” ungkap Bapa Uskup.
Pada kesempatan ini, untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, Bapa Uskup, para suster OSF, dan anak-anak Marsudirini memberi asuhan pada Situ Marsudirini yang asri. Mereka menebarkan ikan, menanam pohon Ara, Gayam, dan Bougenvile. “Biarlah saudara-saudari ikan berkeriapan di danau kecil itu, berkembangbiaklah” Biarlah pohon-pohon bertumbuh menghiasi Ibu Bumi kita. Biarlah bunga-bunga memahkotai saudari Tanah. Allah adalah sang Pencipta, Keindahan Sejati, Ia sendiri sumber keindahan lingkungan, keindahan relasi antar manusia dan alam ciptaan. Mari membangun persaudaraan sejati dan persaudaraan kosmik (alam),” ujar Monsiyur.
Perayaan ini ditutup dengan ekaristi yang dipimpin oleh Mgr Paskalis dengan konselebran RP Kanisius Aman OFM, RD Robertus Ari, dan RD Bonifasius. Dalam misa ini Mgr Paskalis bercerita mengenai panggilannya bersama Pater Kanisius Aman. Ia dan Pater Aman sudah bertemu semenjak masuk di Seminari Menengah Ruteng tahun 1975. “Semenjak perjumpaan kami di Seminari Katedral Ruteng kami pun mulai menitih panggilan bersama,” tuturnya.
Bapa Uskup juga bercerita mengenai prinsip hidupnya yaitu “apa yang baik, yang ada didalam dirimu berasal dari Allah maka kembalikanlah semua kepada Allah,” tukas Mgr Paskalis. Sebagai pengikut Santo Fransiskus dari Asisi ia dan Pater Aman juga diajak melakukan segala sesuatu dengan penuh sukacita dan berpegang teguh pada spiritualitas Bapa Fransiskus sehingga kita dapat membangkitkan semangat membangun dunia ini dengan menghadirkan Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Pater Aman yang memiliki motto pangilan, “Bagaimana engkau belum mengenal aku?” (Yoh 14:8). Ini mengajak umat yang hadir untuk menghayati hidup sebagai suatu karunia dari Allah. “Tuhan Allah lebih mengenal kita dari pada kita sendiri maka dari itu kita harus bisa menghayati hidup karena hidup itu karunia dari Tuhan. Dalam pesta Persaudaraan Pencinta Bumi hari ini kita kembali disadarkan dengan lingkungan sekitar yang semakin hari semakin rusak. Marilah kita lakukan pertobatan ekologis melalui tindakan konkret yaitu menyelamatkan bumi dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” pungkas Pater Kanisius Aman.
Hadir juga Kontingen IYD 2016 Keuskupan Bogor. Kehadiran mereka bukan tanpa arti karena seluruh kolekte pada ekaristi hari ini akan diberikan kepada Komisi Kepemudaan Keuskupan bogor untuk para peserta IYD 2016 dari Keuskupan Bogor.
(John)