Komisi Keluarga Keuskupan Bogor menggelar misa bersama ratusan single se-Keuskupan Bogor bersama Mgr. Paskalis Bruno Syukur dan Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Bogor RD Alfonsus Sutarno. Acara ini merupakan trobosan Komisi Keluarga untuk mempererat hubungan antar single Katolik di Keuskupan Bogor yang diwadahi dalam Bogor Single Community (BSC). Harapannya, para single mampu menentukan pilihan hidupnya dan berelasi dengan sehat sesuai dengan kehendak Tuhan. BSC juga mengupayakan pernikahan seiman antar pasangan single. Sekitar 200 kaum muda hadir dalam perayaan ekaristi dan audiensi bersama Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Minggu (21/8).
Kegiatan ini merupakan pertemuan pertama dari BSC. Dalam kegiatan yang bertempat di Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor ini Bapa Uskup menjelaskan bahwa Gereja ingin memperhatikan semua umat agar tidak larut dalam kesendirian. “Allah kita, adalah Allah yang mau merangkul semua, buktinya adalah Yesus Kristus yang menebus semua dosa umat manusia. Perjumpaan seperti ini saya harap dapat mengobati kesendirian yang mungkin kita alami, karena saat ini kita semua bersaudara,” tutur Monsinyur Paskalis.
Di awal homilinya Bapa Uskup mengajak seluruh peserta untuk saling bersalaman dan kenalan satu dengan lainnya. Ia mengatakan bahwa tindakan tersebut adalah salah satu usaha untuk membangun dan menumbuhkan rasa persaudaraan di antara kaum muda yang hadir.
Ia menambahkan, Keuskupan Bogor telah memulai suatu usaha, tawaran, dan juga pastoral yang berarti proses menggembalakan dan menuntun. “Kita mengajak semua yang single untuk berkumpul bersama, melihat bersama, dan mensharingkan perjuangan hidup yang telah dan sedang kita jalani untuk menjadi pembelajaran untuk kita semua. Semoga juga dapat saling menguatkan satu dengan yang lainnya,” tukas Uskup.
Bapa Uskup mengatakan, Gereja membuka kesempatan untuk menikah, namun juga untuk hidup selibat atau single demi Kerajaan Allah. Apa pun pilihan hidup itu, yang penting tidak membuat seseorang menjadi orang yang kecewa dengan diri sendiri dan orang lain. Manusia yang dibaptis dan percaya kepada Yesus harus mau menjalani proses apa pun dengan satu keyakinan yakni pengabdian kepada Allah.
Peni Kusumastuti (19), single dari Paroki Santo Joannes Baptista Parung mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini. “Melalui kegiatan ini saya dapat bertemu dengan banyak orang-orang baru, minimal saya mendapatkan banyak teman baru dari berbagai paroki di Bogor,” ungkapnya. Rekannya, Natalia Silaban (20) merasakan kesan yang positif dalam kegiatan BSC yang pertama ini. “Kesannya seru, asik, dan lumayan atraktif sebagai komunitas baru. Masih perlu dikenalkan lagi ke lebih banyak umat yang ingin memiliki pasangan seiman,” katanya.
Bogor Single Community adalah bentuk lain dari pendampingan orang muda di Keuskupan Bogor. Melalui komunitas ini, Gereja ingin menyapa dan merangkul orang-orang yang sendiri baik yang mau menikah atau pun yang memang memilih sendiri demi kemuliaan Allah seperti menjadi klerus atau awam selibat.
(John)