Anda di sini
Beranda > Nusantara > Pesta Perak Tahbisan Presbiterat, Perjalanan Saling Menguatkan

Pesta Perak Tahbisan Presbiterat, Perjalanan Saling Menguatkan

Loading

[KATEDRAL] Tenda beratap putih telah terpasang, ratusan umat bersama rintik hujan menyambut dengan sukacita perayaan syukur pesta perak Tahbisan Presbiterat Uskup Purwokerto Mgr. Christophorus Tri Harsono bersama teman seangkatannya RD Marcus Santoso salah satu imam di Keuskupan Bogor, Kamis (6/2) sore.

Perarakan puluhan imam memasuki Gereja Katedral Bogor bersama dengan kedua jubilaris dan Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur terasa penuh sukacita dan khidmat. “Saya bersyukur satu angkatan hanya berdua tetapi punya uskup. Angkatan yang lain ada yang berlima, ada yang berenam tetapi tidak punya uskup,” ujar Pastor Marcus membuka homili disambut tawa umat yang hadir.

Lebih lanjut ia menceritakan relasinya dengan Monsinyur Tri, rekan seangkatannya di seminari tinggi. “Kami berjuang bersama, mulai dari saling ngerokin ketika masuk angin, sampai dengan belajar bersama. Keakraban yang ada membuat perjalanan ini adalah perjalanan yang saling menguatkan,” katanya.

Pastor Marcus juga memohon doa agar dapat terus setia dalam panggilan Tuhan. “Bapak dan ibu sekalian tolong doakanlah kami agar tetap selalu mensyukuri rahmat tahbisan yang telah kami dapat,” ungkapnya.

Semua hanya Titipan

Sebelum misa berakhir, Monsinyur Tri berkesempatan untuk memberikan sambutannya. Ia menceritakan tentang semangat valet parkir. “Valet parkir itu orang-orang tulus dan ikhlas. Mobilnya ganti-ganti, tetapi siap diambil lagi oleh pemiliknya dan gak marah,” tuturnya mengundang gelak tawa umat.

“Semangat itu harus jadi semangat kita semua. Status, kedudukan, pangkat, popularitas, semua hanya titipan. Lucu kalo pas diambil kita tidak memberikannya, sombong hanya dengan titipan. Saya jadi uskup juga hanya titipan, siap diambil kapanpun Tuhan berkehendak. Saya tidak pantas menyombongkannya, dan harus rela untuk mengembalikan semuanya,” pungkas Monsinyur Tri.

Usai Ekaristi, perayaan dilanjutkan dengan arak-arakan para jubilaris ke aula paroki. Tari-tarian khas tanah Sunda membuat acara semakin meriah. Seluruh umat diundang untuk ramah tamah dan mengucapkan selamat kepada para jublaris.

(AJ)

Leave a Reply

Top