Anda di sini
Beranda > Sajian Utama > Perjamuan Terakhir, Warisan Yesus kepada Manusia

Perjamuan Terakhir, Warisan Yesus kepada Manusia

Loading

[KATEDRAL] Kamis Putih dalam Gereja Katolik Roma menandai dimulainya Triduum Sacrum, tiga hari suci dalam Gereja Katolik. Di Paroki BMV Katedral sendiri Kamis Putih dihadiri ribuan umat. Perayaan Ekaristi tidak hanya digelar di Gereja Katedral, namun juga di Kapel Regina Pacis, Gereja Ciampea, dan Bojonggede. Misa pertama pukul 17.00 WIB dipimpin oleh Bapa Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur didampingi Rektor Seminari Menengah Stella Maris RD Jimmy Rampengan, dan RD Jeremias Uskono. Sedangkan Misa kedua dipersembahkan oleh Vikaris Jendral Keuskupan Bogor RD Tri Harsono, dengan konselebran Pastor Paroki Katedral RD. Dominikus Savio Tukiyo dan Ekonom Keuskupan Bogor RD Stefanus Sri Haryono Putro.

Uskup Bogor Mgr. Paskalis menjelaskan bahwa perayaan Kamis Putih atau Perjamuan Terakhir adalah warisan Yesus kepada Manusia. “Dia yang kita imani bukanlah orang yang biasa. Ia mewariskan tradisi yang luar biasa yakni makan bersama,” katanya. Ia menambahkan, warisan ini adalah peristiwa yang sangat manusiawi namun istimewa. Tradisi makan bersama membuat manusia keluar dari dirinya, keluar dari sikap egoisme.

Dalam peristiwa perjamuan terakhir Yesus juga membasuh kaki para murid sebagai tanda sebagai pelayan. “Ia yang sebagai guru dan Tuhan saja mau membasuh kaki para muridnya, maka kita semua wajib melakukannya. Dalam konteks hidup modern membasuh kaki berarti melayani sesama kita tanpa memandang suku, ras, agama, ataupun latar belakang,” papar Mgr. Paskalis.

Ekaristi menurut Bapa Uskup memiliki tiga unsur penting yaitu syukur, pujian, dan persembahan. “Bersyukur berarti kita mau menerima keadaan yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita, hal ini tercermin dalam doa syukur agung. Dalam ekaristi kita juga memuji dan memuliakan Tuhan melalui nyanyian. Dan yang terpenting ekaristi adalah peristiwa persembahan diri Yesus yang adalah Tuhan untuk menebus dosa manusia,” pungkasnya.

Sementara itu dalam misa ke-2 Romo Tri, sapaan akrab Romo Tri Harsono mengungkapkan bahwa Yesus lahir ke dunia tidak hanya untuk menyelamatkan dan mengampuni dosa manusia, namun juga memberi contoh dan teladan. “Dengan membasuh kaki Yesus ingin mengajarkan bahwa pelayanan dimulai dari bawah, dari hal yang paling dasar,” tutupnya.

Di Kapel Regina Pacis perayaan Kamis Putih dipimpin oleh Vikaris Judisial Keuskupan Bogor RD Yohannes Driyanto dan RD Marselinus Wishnu Wardhana. Romo Dri menegaskan bahwa Yesus lahir ke dunia untuk membuat persekutuan dimana orang berdosa dapat ikut di dalamnya. “Selama kita mau bertobat, kita bisa mengikuti Yesus,” ujarnya. 

(John/Evan)

Leave a Reply

Top