Bapa Uskup Paskalis Bruno Syukur mengajak seluruh elemen di Keuskupan Bogor menghidupkan semangat 2021 sebagai “Tahun Evangelisasi Transformatif”. Lewat Surat Gembala yang diterbitkan baru-baru ini Bapa Uskup mengarahkan kita sebagai Gereja Keuskupan Bogor untuk bertahan, berkembang, dan berinovasi di tengah masa pandemi yang belum berakhir ini.
Secara khusus tema besar yang diangkat yakni “Evangelisasi Gereja demi Masyarakat Pancasila yang Transformatif”. Tema ini mengajak seluruh umat terus hidup berdasarkan Injil. Gereja kembali hidup berdasarkan Firman Tuhan, Ekaristi, kehadiran Kristus, dan kekuatan Roh Kudus setiap hari. Gereja menjadi muda ketika ia dapat terus-menerus kembali pada sumbenya . Perjumpaan dengan Yesus melalui firman, pengalaman hidup doa ataupun mengalami suatu peristiwa tertentu, mendorong seseorang untuk melakukan suatu gerakan transformatif. Tindakan itu membebaskan dirinya dan orang lain dari belenggu-belenggu dosa, kelaliman, dan ketamakan.
Gereja adalah kita semua. Pendalaman hidup injili harus mendorong Gereja Keuskupan bergerak keluar memperkuat perannya dalam membangun tatanan hidup bersama dalam semangat Pancasila. Gerakan ini didasarkan pada nilai-nilai injili yang ditemukan dalam Dokumen Abu Dabhi “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together” (Persaudaraan Insani untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama).
Diperlukan sebuah transformasi dalam tatanan hidup Gereja dan masyarakat Indonesia. Menuju tatanan masyarakat yang lebih baik menuntut suatu proses transformasi secara mendasar. Transformasi ini dibutuhkan agar perjuangan menuju tatanan baru bisa lebih efisien dan tepat sasaran.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
- Penguatan akses dan komunikasi antara Gereja Katolik dengan pemerintah. Bentuk komunikasi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada komunikasi formal, tetapi juga informal. Kehadiran Gereja Katolik dalam berbagai penyelenggaraan negara (pemerintah kota, kabupaten, provinsi, RT, RW, Kelurahan) harus diperkuat sebagai simbol kehadiran Gereja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Mengembangkan Gereja yang inklusif melalui usaha-usaha untuk mengembangkan network atau jejaring kerja dalam mengupayakan nilai-nilai yang diserukan oleh Dokumen Abu Dhabi. Keuskupan mengusahakan agar menciptakan dan ikut mengelola forum-forum komunikasi dalam masyarakat.
- Menyerukan nilai-nilai persaudaraan insani dan kemanusiaan demi hidup bersama dengan cara kolaborasi dan kerjasama lintas agama yang lebih kuat. Diperlukan inovasi dan kreativitas dalam membuat program-program kerja di tiap paroki yang mengarah pada kegiatan misi ad extra. Untuk itu diperlukan kemampuan tiap imam paroki (bersama DPP dan DKP) untuk mau “bergerak keluar” mengenali, mencermati hal-hal yang perlu dikembangkan di wilayahnya terkait bertumbuh subumya suatu masyarakat yang mengutamakan nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan.
Dokumen lengkap seruan Uskup Paskalis terkait fokus pastoral Keuskupan Bogor pada 2021 dapat diunduh di www.bmvkatedralbogor.org.
(Aloisius Johnsis)