[BOGOR] Banyak air mata terurai di misa requiem RD Markus Lukas pada Sabtu (24/8). Kesedihan memang sudah pekat menyelimuti Keuskupan Bogor sejak kabar kepergiannya tersebar pada hari Jumat. Namun, pada requiem di Gereja BMV Katedral tersebut, Mgr Paskalis Bruno Syukur lebih suka menyebutnya sebagai bentuk ekspresi cinta umat terhadap Romo Markus.
“Sosok Romo Markus tentu punya sesuatu yang dia tinggalkan pada kita. Ada banyak kesan dan pandangan baik (terhadap Romo Markus),” tutur Uskup Bogor tersebut. Kerendahan hati, kesederhanaan, dan keramahan adalah kualitasnya yang terkenal di tengah umat. Tapi selain itu, Romo Markus juga bisa menjadi sosok yang tegas dalam nilai dan pendiriannya.
Pada akhirnya, Pastor Vikaris Parokial BMV itu sejatinya adalah manusia biasa. Manusia dengan banyak sisi dan dimensi, baik yang sifatnya kelebihan atau kekurangan. Namun, dalam karyanya di Keuskupan Bogor, rasanya banyak orang setuju bahwa almarhum adalah gembala yang tekun dan beriman. “Dan kita pun percaya, semua yang meninggal dalam iman akan Kristus akan dibangkitkan,” lanjutnya.
Dalam misa siang itu, Uskup juga bercerita tentang kesan versinya. Dalam kunjungannya beberapa waktu belakangan, Romo Markus diakuinya banyak menangis. “Saya tidak tahu, dan tidak bertanya. Setelah saya pulang pun ia menangis. Mungkin ia mau mengatakan, ‘Ya, Bapa Uskup, mungkin tidak lama lagi saya pergi meninggalkan dunia ini.’ Kurang lebih itulah perasaan saya.”
Namun, ia juga bercerita, senyum dan tawalah yang mewarnai wajah Romo Markus kala pertemuan terakhir mereka.
Kepergian imam senior tersebut memang menorehkan duka bagi orang yang ditinggalkan. Dalam misa requiem pun, dapat terlihat banyak umat hadir untuk memberi perpisahannya untuk terakhir kali. Namun, kepergian ini setidaknya adalah titik akhir penderitaan hidupnya. Ditambah lagi, almarhum telah menempuh pergolakan yang cukup panjang dalam hal kesehatan.
Ia telah berpulang, tetapi juga meninggalkan hidup yang telah dijalankan dengan sebaik-baiknya. Hidup yang, meski banyak dijatuhi kerikil-kerikil, tetap dijalani dengan kesabaran, kebaikan, dan perjuangan.
Selamat beristirahat dalam damai, Romo Markus. Semoga kita dapat bertemu lagi di surga.
Penulis: Celine Anastasya | Editor: Celine Anastasya
Romo yang tak mau menerima pemberian amplop dari keluarga kami, hanya ucapan terima kasih yg kami punya untuk mu, dan ia pun tersenyum ….. terima kasih banyak Romo untuk pelayananmu selama di dunia ini….. selamat jalan Romo Markus, selamat berpulang ke rumah BAPA di surga, usai sudah tugasmu…
Betul sekali, sy pernah antar Romo Markus ke Ciampea untuk memimpin Ekaristi disana. Beliau mendapatkan amplop dari umat & ketika dimobil diberikan kpd kami dgn alasan untuk jajan.
Bagi kami beliau bkn hanya sbg Pastor tetapi juga bapak disisi yang berbeda, sekarang Romo sdh tdk merasakan sakit lagi 😢