Anda di sini
Beranda > Nusantara > Deklarasi Persahabatan Manusiawi, Komitmen Para Tokoh Agama Menjaga Kebersamaan

Deklarasi Persahabatan Manusiawi, Komitmen Para Tokoh Agama Menjaga Kebersamaan

Loading

Tangga gereja Katedral Bogor nampak ramai, dipenuhi oleh orang-orang yang menggunakan baju khas keagamaan bahkan daerah. Pemandangan yang jarang terlihat di area gereja apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Sekitar 30 orang berkumpul dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mengadakan deklarasi persahabatan manusiawi, Kamis (4/2). Deklarasi ini menandai komitmen para tokoh agama untuk menjaga hubungan antaragama khususnya di Kota Bogor.

Teriknya panas matahari tak menggentarkan semangat persatuan para tokoh dan orang muda perwakilan setiap agama dalam mengucapkan deklarasi dengan lantang. Mereka yang datang diantaranya I Wayan Suastika (Hindu), Andri Lesmana (Buddha), Mgr Paskalis Bruno Syukur (Katolik), Syekh Rusli Saemun (Islam), Pdt. Darwin Darmawan (Kristen), Js. Andri Harsono (Khonghucu), dan KH Zaenal Abidin (Basolia).

Uskup Bogor Monsinyur Paskalis menjelaskan bahwa awal mula diadakannya deklarasi ini ialah penetapan 4 Februari sebagai hari persahabatan manusiawi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Berawal dari penandatanganan dokumen persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup bersama, yang dilakukan oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Universitas Al Azhar Ahmed Al-Tayeb. PBB menetapkan kejadian bersejarah itu menjadi Hari Persahabatan Manusiawi. Tidak berhenti di sana kami segenap tokoh agama Kota Bogor pun mengadakannya di tingkat kota,“ paparnya kepada bmvkatedralbogor.org.

Para tokoh dan orang muda perwakilan lintas agama di tangga Gereja BMV Katedral Bogor. Foto: Audrey Aprillia

Lebih lanjut Ia memaparkan tujuan diadakannya deklarasi merupakan wujud nyata penegasan komitmen para tokoh agama untuk menciptakan persahabatan di tengah keberagaman yang ada. “Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran kami para tokoh agama untuk mempertegas komitmen dalam memperdalam serta meningkatkan persahabatan antarumat manusia. Selain itu juga para tokoh agama memiliki misi untuk mengajak umat di masing-masing agama bersama-sama saling menghormati,” pungkasnya.

Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Syekh Rusli Saemun berharapan masyarakat bisa saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan agama. “Justru di tengah pandemi ini kita memiliki kesempatan untuk mendukung satu sama lain sebagai wujud persahabatan yang kita miliki. Karena banyak tantangan yang kita hadapi bersama akibat pandemi,” tutupnya.

Meminjam perkataan WS Rendra bahwa ‘perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata’, semoga deklarasi ini juga dapat menjadi sebuah perjuangan bersama, bukan hanya sekadar seremonial belaka. Karena pada akhirnya, kata-kata memang menenangkan tetapi tindakanlah yang sungguh merawat kebersamaan.

(Agnes Marilyn/AJ)

Leave a Reply

Top