[CISARUA] Keuskupan Bogor menggelar temu imam di Rumah Khalwar Wisma Soverdi Tugu Tani, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (16/5) dan Rabu (17/5). Pertemuan rutin kali ini diikuti sekitar 60 imam diosesan dan tarekat yang berkarya di Keuskupan Bogor. Temu imam ini bertujuan untuk membangun solidaritas dalam kolegialitas para imam se-Keuskupan Bogor. Berbagai hal dibahas dalam pertemuan ini, mulai dari ajaran gereja sampai kehidupan umat beragama. Dalam pertemuan ini hadir Mahat Kusumadi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kota Bogor.
Keuskupan Bogor memang tengah berbenah mengenai jaminan kesehatan ini, RD Stefanus Sri Haryono Putro selaku Ekonom Keuskupan Bogor mengumumkan bahwa seluruh imam yang ada di Keuskupan Bogor akan diikut sertakan dalam BPJS. “Para pastor akan kami ikutkan dalam program pemerintah BPJS, baik yang diosesan maupun tarekat. Mohon segera mengirimkan data diri yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Mgr. Paskalis Bruno Syukur Uskup Bogor mengungkapkan bahwa langkah ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah. “BPJS adalah program yang baik, kita semua ikut berpartisipasi mendukung program itu. Selain untuk jaminan kesehatan para imam, jika tidak ada yang sakit, dana BPJS yang kita bayarkan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan,” tutur Bapa Uskup.
Kepala BPJS Kota Bogor Mahat menyatakan kesiapannya untuk menjadi mediator dan membatu proses pendaftaran para Imam Keuskupan Bogor. “Kami siap! Proses ini akan kami kawal sampai dengan selesai. Jika ada keluhan atau kritik kami selalu terbuka dan akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut,” pungkasnya.
Dalam acara ini Komisi Kepemudaan menyosialisasikan tentang Asian Youth Day kepada Para imam. Para imam juga merayakan hari ulang tahun (HUT) Bapa Uskup Mgr. Paskalis yang ke-55, Rabu (17/5). Acara ini diakhiri dengan potong kue dan makan siang bersama.
(John)