Anda di sini
Beranda > Artikel > Anak-Anak adalah Aset Bangsa Indonesia

Anak-Anak adalah Aset Bangsa Indonesia

Loading

Hari Anak Nasional yang kita rayakan setiap 23 Juli ini sesuai dengan resolusi majelis umum PBB 836 (IX) pada 14 Desember 1954. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan rekomendasi kepada semua pemerintah negara untuk meresmikan Hari Anak pada tanggal yang sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan masing-masing negara.

Di Indonesia sendiri hari anak nasional berawal dari gagasan presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto. Ia melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa, sehingga sejak 1984 berdasarkan keputusan Presiden RI No. 44 tahun 1984, ditetapkan setiap 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Kegiatan Hari Anak Nasional dilaksanakan dari tingkat pusat, hingga daerah. Untuk memperingati Hari Anak, biasanya pemerintah Indonesia menyelenggarakan pertemuan Forum Anak Nasional (FAN).

Peringatan Hari Anak Nasional juga merupakan kesempatan untuk terus mengajak seluruh komponen warga atau bangsa Indonesia, baik itu orangtua, keluarga, masyarakat termasuk dunia usaha, maupun pemerintah dan negara, untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 yaitu tentang Perlindungan Anak.

Isi di dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tersebut adalah melakukan upaya perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa diskriminasi. Selain itu, ada beberapa prinsip dasar konvensi hak-hak anak, yaitu non diskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan anak, penghargaan terhadap pendapat anak dan hak anak dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Hari Anak Nasional bukan hanya bertujuan untuk menghormati hak anak-anak Indonesia, namun juga sebagai pengingat bagi para orangtua bahwa anak-anak adalah aset berharga yang harus dijaga. Tidak hanya untuk masa depan, tapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri mereka serta mempersiapkan dan mengarahkan mereka untuk peduli akan bangsa serta membangun Indonesia di kemudian hari. Anak-anak adalah investasi, aset bagi bangsa Indonesia di masa depan. Anak-anak yang nantinya akan menentukan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju dan sejahtera atau malah terbelakang dan tidak sejahtera.

Anak-anak yang sekarang ini kita rawat dan jaga. Bisa jadi adalah anak-anak yang akan menjadi orang-orang hebat. Orang-orang yang akan membawa angin segar perubahan bagi Indonesia, atau orang-orang yang akan berprestasi dan diakui secara internasional bahkan tidak hanya mengkonsumsi yang dunia tawarkan kepada kita tapi juga menawarkan sesuatu yang kita buat kepada dunia.

Keluarga sebagai tempat anak-anak berinteraksi dan belajar bersosialisasi pertama kali harus bisa menjadi wadah yang tepat sebagai tempat dan saran bertumbuh dan berkembang bagi anak-anak. Keluarga harus bisa menjadi tempat kondusif untuk belajar, keluarga harus bisa memberikan pandangan-pandangan positif bagi anak tentang lingkungan sekitar. Keluarga bagaikan nahkoda di sebuah kapal yang mengarahkan laju anak dalam bertumbuh.

Seirama dengan tema Hari Anak Nasional 2019 “Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak” dengan slogan “Kita Anak Indonesia, Kita Gembira“. Kita sebagai umat Katolik juga harus turut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Hari Anak Nasional tahun ini. Tujuan dari Hari Anak Nasional tahun ini adalah memunculkan kepedulian semua pihak untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas bagi anak-anak dan arti pentingnya adalah peningkatan kualitas anak-anak melalui pola pengasuhan dari keluarga yang berkualitas.

(Agnes Marilyn/dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Top