Anda di sini
Beranda > Kelompok Personal > Tiga Langkah Membangun Keluarga Home Sweet Home

Tiga Langkah Membangun Keluarga Home Sweet Home

Loading

Membangun keluarga home sweet home atau keluarga yang nyaman dan harmonis memang bukan perkara yang mudah. Perjalanan membangun keluarga bersama pasangan tidak selamanya mengenakkan. Karena itu penting bagi keluarga untuk menghadirkan Tuhan. “Perjalanan membangun keluarga tidak selalu menyenangkan. Tapi kalau kita menyadari kehadiran Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada kehendakNya, percayalah kita pasti mampu menghadapi cobaan dan kesulitan hidup,” tandas Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur dalam acara yang bertajuk ”Rumahku Surgaku” yang berlangsung secara virtual, Selasa (30/3) malam.

Lebih lanjut Uskup menawarkan tiga langkah untuk membangun keluarga yang harmonis. Pertama, pasutri harus menyerahkan hidupnya pada kehendak Tuhan. “Sebenarnya bukan kecocokan yang terutama, tapi iman dan kasih yang tulus berdasarkan kehendak Allah yang setiap saat dipraktikkan dalam hidup berkeluarga,” ujarnya.

Kedua, pedagogi berkomunikasi. “Penting bagi pasutri untuk menghargai pasangannya, juga anggota keluarga yang lain semisal anak-anaknya. Mintalah saran dan pendapat pasangan sebelum memutuskan sesuatu, seringlah mengucapkan terima kasih baik kepada pasangan dan anak, selain juga mau meminta maaf dan memberi maaf bila terjadi perselisihan,” papar Uskup.

Dia juga meminta peserta untuk meneladani sikap hidup Santo Yosef. “Dalam diri Santo Yosef terdapat hati yang lemah lembut, mau menerima Maria apa adanya. Bertanggung jawab menghidupi keluarga dengan bekerja keras, membimbing dan mendampingi keluarganya selama 30 tahun, dan taat pada kehendak Allah. Ini adalah langkah ketiga untuk membangun keluarga yang harmonis,” imbuhnya.

Menjawab pertanyaan peserta, bagaimana menyikapi pilihan wanita dewasa terhadap pria yang tidak mendapat persetujuan orangtua, Uskup menyatakan hal tersebut perlu dikomunikasikan secara dewasa. Menurutnya, orang tua pasti menginginkan pasangan yang terbaik bagi anaknya. Namun demikian, orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya. “Bicarakanlah baik-baik pilihan tersebut pada orangtua. Pertimbangan-pertimbangan haruslah matang dalam memilih pasangan karena ia akan menjadi teman perjalanan sepanjang hidupnya. Jika seorang anak merasa yakin dengan pilihannya, orang tua perlu menekankan bahwa risiko pernikahan haruslah dapat di tanggung oleh keduanya dengan penuh tanggung jawab,” Tukasnya.

Acara yang berlangsung interaktif itu diselenggarakan oleh Saint Joseph Family Ministry (SJFM), Wanita Bijak Katolik (WBK), Wanita Bijak Katolik Bogor, dan Kerasulan Keluarga Santo Yakobus Surabaya.
(Jam)

One thought on “Tiga Langkah Membangun Keluarga Home Sweet Home

  1. Terimakasih mas Jam, tulisannya singkat padat dan berisi serta memberkati banyak pembaca. Tuhan memberkati

Leave a Reply

Top