[KATEDRAL] Siang itu ratusan anak muda terlihat antusias untuk bersuara. Sekitar 300 orang yang terdiri dari OMK dan pendamping hadir mengikuti Sinode khusus orang muda Katolik (OMK) di Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor lantai 4, Sabtu (18/5) siang.
Dalam Sinode II Keuskupan Bogor, orang muda Katolik (OMK) memang mendapatkan porsi khusus yaitu dengan mengadakan sinodenya sendiri. Sinode dikemas dengan gaya khas orang muda yang penuh sukacita namun tetap serius dan bermakna.
Terdapat 5 pokok bahasan dalam sinode orang muda siang itu diantaranya, OMK sebagai identitas, OMK dengan teknologi, dan OMK dengan lingkungan hidup. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan kritik dan saran bagi kemajuan Gereja Keuskupan Bogor. Sinode OMK Paroki Katedral dibawakan oleh RD Jeremias Uskono beserta tim fasilitator yang telah disiapkan Keuskupan.
Beragam pengalaman disampaikan oleh para orang muda dengan maksud ingin membangun OMK ke arah yang lebih baik. Mereka membagikan pengalamannya dengan berani selayaknya orang muda yang dinamis.
Berbagi Pengalaman
Adapun beberapa pengalaman yang disampaikan meliputi ketidakterbukaan pengelolaan dana, peran pendamping yang dominan, koordinasi dengan eksternal OMK yang sering kali tidak terjalin dengan baik sehingga menghambat berjalannya kegiatan, minimnya keterlibatan OMK dalam acara-acara pengembangan iman, dan pendampingan yang fokus pada kuantitas.
Selain beragam pengalaman dan kendala tersebut, tidak sedikit juga yang membagikan sukacitanya sebagai OMK. Mereka menyampaikan kebangaan dapat berproses bersama dalam berbagai kegiatan OMK. Menambah banyak teman dan menjadi rumah kedua adalah beberapa kesan yang disampaikan para OMK tersebut.
Maju dengan Berkarya
Di tengah-tengah proses Sinode, hadir Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur yang menyapa seluruh OMK yang hadir. Dalam sambutannya Bapa Uskup berkata bahwa bukan hanya para orangtua, atau kaum tertahbis yang bersinode namun juga orang muda. “Bersuaralah OMK untuk membangun gereja ini khususnya, untuk membangun diri anda sendiri sebagai pribadi yang berkembang dalam kebersamaan sebagai OMK,“ ujarnya.
Rangkaian Sinode ditutup dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh RD. Paulus Piter dengan konselebran RD. Jeremias Uskono dan RD. Marselinus Wisnu Wardhana. Romo Jemie mengatakan bahwa lewat injil yang disampaikan tadi Allah kembali menyatakan diri sebagai kasih. “Kristus memberikan kita perintah untuk saling mengasihi karena Ia telah lebih dahulu mengasihi kita. Tema sinode kita menunjukkan karakteristik dari cinta dan kasih, bahkan tema sinode ini menegaskan bahwa diri kita sebagai pribadi yang terkasih,” jelasnya dalam homili.
Perayaan ekaristi ditutup dengan lagu Yesus Mengutus yang dibawakan dengan meriah oleh BMV Youth Choir.
Proficiat OMK! Semoga pengalaman yang dibagikan dapat menyempurnakan seluruh karya-karya yang telah dan akan dilakukan ke depan. Terus maju, terus berkarya!
(Agnes Marilyn/AJ)