Anda di sini
Beranda > Nusantara > Paskah KOMPAK, Cinta yang Sempurna Selalu Menang 

Paskah KOMPAK, Cinta yang Sempurna Selalu Menang 

Loading

[DEPOK] Cinta mengalahkan kebencian, harapan mengalahkan ketakutan. Cinta yang sempurna selalu menang, karena cinta Tuhan selalu lebih kuat dari apa pun dan siapa pun. Demikian ketua Kumpulan Orang Mau Pelajari Ajaran Kristus (KOMPAK) Bogor, Anastasia Sutimah memaknai acara Paskah KOMPAK yang diadakan di Gereja Santo Paulus, Depok, Sabtu (23/4) pagi. 

“Yesus yang berkarya tanpa pamrih hadir untuk siapa pun, baik bagi penyandang disabilitas dan umat lainnya. Yesus memberikan harapan, cinta, dan kabar sukacita bagi siapa pun. Karena itu KOMPAK senantiasa ingin mengasihi dan melayani tanpa  pamrih, terutama kepada penyandang disabilitas,” imbuh Anastasia. 

Lebih dari 150 umat, baik penyandang disabilitas maupun non-disabilitas hadir mengikuti perayaan Ekaristi di Gereja Santo Paulus. Mereka yang hadir berasal dari berbagai paroki di Keuskupan Bogor, seperti Paroki Santo Herkulanus, Santo Thomas, Fransiskus Asisi Sukasari, Faustina Bojonggede, Santo Paulus, Katedral, Sukaraja, Parung, dan paroki lainnya. 

Kehadiran para pembakti, umat, dan penyandang disabilitas tersebut membuktikan kerinduan bersama untuk saling mengasihi dan saling menghargai keberagaman, termasuk keterbatasan. “Keberadaan penyandang disabilitas di muka bumi ini adalah cara Tuhan agar kita bisa mengasihi satu dengan yang lain, dan cara Tuhan agar kita bisa mewujudkan kebaikan,” tandas Anastasia.

Selain itu, acara Paskah tampak meriah dengan kehadiran para penyandang disabilitas dan pembakti dari Keuskupan Agung Jakarta. “Saya senang bisa mengikuti perayaan Ekaristi secara langsung, karena di situ saya dapat menyambut Tubuh Kristus (Hosti),” ungkap Billy Widurjo. 

Senada dengan Billy, mayoritas penyandang disabilitas mengemukakan hal yang sama. Pandemi yang belum sepenuhnya melandai, mengakibatkan banyak penyandang disabilitas hanya bisa mengikuti misa secara daring. 

Perayaan Ekaristi Paskah melibatkan penyandang disabilitas  seperti dalam paduan suara dan petugas liturgi. Mereka berbaur secara inklusif dengan petugas non disabilitas. Hal ini merupakan salah satu cara yang menunjukan KOMPAK menghargai potensi yang dimiliki penyandang disabilitas. 

Dua imam yakni RP Agustinus Anton Widarto OFM (Kepala Paroki Santo Paulus) dan RP Gregorius Agus Edi Cahyono OFM (Pastor Kepala Dekenat Utara) hadir mempersembahkan Ekaristi. “Gereja Santo Paulus terbuka bagi semua umat, termasuk penyandang disabilitas. Tuhan  mewartakan kasihNya bagi semua orang. Teman-teman (penyandang disabilitas, red) juga bisa mewartakan kasih Tuhan. Kami senang bisa merayakan Ekaristi Paskah bersama teman-teman,” kata Romo Anton.

Dia juga mengucapkan terima kasihnya kepada pembakti KOMPAK yang sudah mengupayakan perayaan Paskah ini. “KOMPAK menginspirasi saya dan umat lainnya dalam mengasihi dan melayani penyandang disabilitas. Teruslah mengupayakan kebaikan bagi sesama,” pungkas Romo Anton. 

Penulis: Ignatius Herjanjam | Editor: Aloisius Johnsis

Leave a Reply

Top