Anda di sini
Beranda > Sajian Utama > Sukacita Kebangkitan Kristus Dalam Malam Paskah

Sukacita Kebangkitan Kristus Dalam Malam Paskah

Loading

[KATEDRAL] Ruang-ruang gereja tampak gelap sore itu hanya ada secercah matahari sore yang menembus jendela pada perayaan Vigili Paskah atau yang kerap dikenal dengan sebutan Sabtu Suci (16/04). Sekitar 2.000 umat memadati Gereja BMV Katedral untuk menantikan dan merayakan kebangkitan Yesus Kristus.

Kemeriahan Malam Paskah sendiri dapat kental dirasakan pada perayaan pertama pukul 17.00 WIB. Diawali dengan Upacara Cahaya yang khidmat, perayaan dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM dengan konselebran RD Alfonsus Sutarno dan RD Paulus Piter. Sukacita juga semakin dirasakan saat Uskup Paskalis mengajak segenap umat untuk mengulang madah pujian paskah yang berbunyi,

“Mari kita kembali mengulang pujian Paskah yang tadi di awal dinyanyikan bersama,” ajak bapa Uskup ketika awal memulai homili. Kemudian umat menyambut dengan meriah, “Bersoraklah, nyanyikan lagu gembira, bagi Kristus yang menebus kita. Bersyukurlah kepada Allah, kita bangkit bersama Kristus.”

Kemudian dalam homilinya Monsinyur Paskalis menyampaikan, harapan dalam Kristus membuka horizon hidup meskipun manusia mengalami penderitaan. “Ketika kita percaya kepada Kristus, artinya kita hidup bukan berdasarkan kemampuan diri sendiri saja. Kita mengimani Yesus Kristus yang mengalahkan segala kegelapan hidup, maka di situlah ada harapan untuk membangun kehidupan,” katanya.

Menghadapi Salib Kehidupan

Pada malam puncak keselamatan Tuhan itu, karya-karya agung Allah juga turut diperdengarkan. Bagaimana sejak awal Tuhan menciptakan manusia baik adanya, hingga karya Tuhan dalam menyelamatkan orang Israel dari pengejaran Mesir. Melalui perayaan Malam Paskah ini, orang-orang Katolik diharapkan menjadi perpanjangan tangan atas karya keselamatan.

Malaikat sendiri telah berkata, “Mengapa kamu mencari yang hidup di antara yang mati?”. Maka sebagai pengikutnya, umat juga diajak percaya akan Tuhan Yesus yang hidup. “Peganglah Kristus selalu di hatimu, dalam kata-katamu, dan perilakumu. Jauhilah hal-hal duniawi yang membius dan jalan pintas. Hadapilah salib kehidupan itu karena dengan berjuang bersama Kristus, ada kehidupan baru yang lebih baik menanti kita,” lanjutnya.

Kemudian pada misa kedua pukul 20.30 WIB suasana sekitar sangat gelap hanya ada cahaya lilin Paskah yang menerangi ruang-ruang yang digunakan untuk ekaristi. Ratusan umat memadati Gereja Katedral Bogor dalam yang misa dipimpin oleh RD Yohanes Driyanto dengan konselebran RD Paulus Haruna.

Dalam khotbahnya Romo Dri menyampaikan sesakit-sakitnya seorang manusia pasti ada keinginan untuk sembuh. “Sesakit-sakitnya orang pastilah ada keinginan dan harapan untuk sembuh, tetapi ketika sudah mati adakah harapan untuk hidup? Itulah yang terjadi pada Yesus sekuat apapun kematian dan kubur itu nyatanya Yesus bangkit,” ujarnya.

Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor selanjutnya menjelaskan kematian Yesus bukanlah akhir dari segalanya tetapi merupakan awalan yang baru. “Memang benar ada saatnya dalam diri kita tampak dan terasa yang jahat itu berkuasa dan menang. Akan tetapi nyatanya itu hanya berlangsung selama tiga hari saja kemudian Yesus menunjukan bahwa  Ia menang. Ternyata kematian itu bukanlah akhir segalanya tetapi awal kehidupan baru dari Yesus,” tukasnya.

Di penghujung misa, seluruh umat tampak menunjukkan raut wajah bahagia karena Perayaan Paskah dapat kembali meriah setelah dua tahun terjerat Pandemi Covid-19.

Penulis: Celine Anastasya, Vinsen Jumur | Editor: Agnes Marilyn

One thought on “Sukacita Kebangkitan Kristus Dalam Malam Paskah

Leave a Reply

Top