Anda di sini
Beranda > Nusantara > Kunjungi Regina Pacis, Mendikbud Nadiem Minta Guru Fleksibel dan Kreatif

Kunjungi Regina Pacis, Mendikbud Nadiem Minta Guru Fleksibel dan Kreatif

Loading

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nadiem Makarim melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Kota Bogor guna meninjau proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tengah berjalan hampir di seluruh sekolah di Indonesia, Kamis (30/7). Menteri Nadiem tidak sendiri, ia ditemani Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menyapa para guru dan siswa.

Salah satu sekolah yang dikunjungi oleh Menteri Nadiem adalah Regina Pacis. Kedatangannya disambut langsung oleh Pimpinan Yayasan Suster Christina Sri Murni dan Kepala SMA Retno Widyanti.

Dalam kunjungan ini, Nadiem melihat proses belajar mengajar yang tengah dilakukan beberapa guru, menyapa para murid, melihat berbagai hasil kreasi siswa-siswi, dan audiensi dengan para guru untuk mendengarkan berbagai masukan serta kendala selama pelaksanaan PJJ.

Beberapa kendala yang diungkapkan oleh para guru adalah tentang kuota yang cukup besar yang menjadi beban para murid, serta jaringan yang kadang kala tidak stabil. “Kami merasa PJJ perlu adaptasi, karena tidak semua guru ahli teknologi. Kendala terbesar dialami para murid adalah penggunaan kuota yang besar serta jaringan yang kurang stabil,” kata Novianti Sistalia Guru Bahasa Inggris kelas X.

Berbeda dengan Novianti Sistalia, Eka Dyah Arum Guru Seni Tari dan Kewirausahaan merasa salah satu kendala terbesarnya adalah mengajar praktik melalui PJJ. “Berbeda dengan pelajaran teori, pelajar praktik agak sulit menggunakan PJJ. Standar pembelajaran dari dinas dan kemeterian pun harus saya hilangkan seperti hafalan anak, bentuk gerakan dll. Sehingga saya sering kali membuat video pembelajaran jadi tidak secara langsung dalam PJJ,” ujarnya.

Menteri Nadiem menyapa anak-anak ketika Nikolas Wijaya (Guru Agama Katolik) tengah mengajar. Foto: Fransiska R Cecillia

Menteri Nadiem sangat mengerti kegelisahan para guru, Ia juga berharap agar pembelajaran tatap muka bisa segera dilaksanakan. “Saya sungguh mengapresiasi para guru dan jajarannya yang berkenan mengusahakan yang terbaik. Karena setiap karakteristik sekolah berbeda-beda, maka para guru harus fleksibel dan kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran. Fleksibel dalam menyikapi aturan pemerintah, tidak semua harus kaku dan sesuai. Kreatif untuk menyampaikan materi pembelajaran, terus berinovasi,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini Suster Christina juga menjabarkan 5 karakter utama yang ditanamkan di Regina Pacis. 5 karater tersebut disingkat menjadi CHIPS yakni, compassion (belas kasih), humility (kerendahan hati), integrity (integritas), peace (damai), servant leadership (kepemimpinan yang melayani).

“Sekolah ini adalah sekolah yang berkarakter, dan yang tersulit adalah nilai yang terakhir, kepemimpinan yang melayani,” pungkas Menteri Nadiem.

Selain mengunjungi Regina Pacis, rombongan Menteri Nadiem juga mengunjungi SDN Polisi 1, SMP Al-Ghazaly, SMK Ma’arif Kabupaten Bogor, dan SMP Muhammadiyah Bogor.

(Fransiska R Cecillia/Yongky Suikhiong)

Leave a Reply

Top