“Orang Muda Katolik bukan hanya gereja masa depan, namun juga masa kini”. Kutipan tersebut adalah hasil dari pertemuan Federation of Asian Bishops’ Conferences (FABC) pada Asian Youth Day yang digelar di Korea Selatan 2014 lalu. Menanggapi hal tersebut tentunya gereja-gereja partikular di masing-masing keuskupan menuntut adanya kontribusi yang nyata dari OMK itu sendiri.
Fabianus Eko Eriyanto sebagai praktisi pendampingan kaum muda berpendapat bahwa sebenarnya selama ini OMK sudah berkontribusi dalam hidup menggereja, walaupun tidak dalam jumlah besar. “Banyak hal yang sudah OMK kontribusikan. Bertugas dalam kelompok Koor Paroki, bertugas sebagai petugas TTK, bertugas sebagai bagian panitia tahbisan imam, juga tahbisan Uskup Bogor. OMK juga terlibat dalam kegiatan sosial bersama komunitas yang peduli terhadap kegiatan sosial dan kegiatan lintas agama. Memang jumlah OMK yang terlibat belum dalam jumlah besar. Tetapi OMK katedral memberikan warna yang cukup kuat,” ujarnya.
Mantan Ketua Seksi Kepemudaan Paroki Katedral yang akrab disapa Eri ini, merasa tetap harus ada yang ditingkatkan dalam pengembangan OMK di Katedral. “Semoga kita semua dapat berperan aktif untuk mendorong agar semakin banyak orang muda untuk ikut terlibat dalam kegiatan yang digelar oleh Seksi Kepemudaan (SKP), terutama di level lingkungan dan wilayah karena di sanalah tempat mereka hidup dan beraktivitas bersama komunitasnya masing-masing. Untuk orang muda, gunakanlah kesempatan saat ini untuk mengembangkan diri dengan benar. Jadikanlah pelayanan di gereja sebagai tempat belajar dan menempa diri,” pungkas Direktur Warga Upadaya ini.
(John)