Anda di sini
Beranda > Artikel > Setuju Harga Rokok Naik

Setuju Harga Rokok Naik

Loading

Pemerintah Indonesia mewacanakan kenaikan harga rokok antara 300 hinggga 400 persen mulai September ini. Wacana kenaikan harga rokok ini muncul berdasarkan hasil studi yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany dan rekan-rekan menemukan keterkaitan antara harga rokok dan jumlah perokok. Dari studi itu terungkap bahwa sejumlah perokok akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat. Dari 1.000 orang yang disurvei, sebanyak 72 persen bilang akan berhenti merokok kalau harga rokok di atas Rp 50.000.

Kepala Klinik Melania Bruderan Bogor, Bruder Albert Torosiduhu Telaumbanua BM berpendapat pemerintah telah memilih jalan yang tepat dengan menaikkan harga rokok. “Saya sangat setuju dengan kenaikan tersebut. Logika berpikir masyarakat sudah terbalik. Menurut survey, rokok adalah kebutuhan pokok ke- 2 setelah beras dan perokok di Indonesia 70 persennya di bawah garis kemiskinan,” ungkap Bruder Albert.

Ia mengakui bahwa keputusan tersebut pasti akan ada mudaratnya. Sekitar 6 juta orang yang bekerja di industri tersebut terancam dirumahkan. “Tapi itu bukan alasan untuk mundur. 6 juta orang dibandingkan dengan puluhan juta perokok apakah sebanding? Kenaikan harga ini menurut saya lebih banyak manfaatnya. Dalam jangka pendek akan memperbaiki ekonomi individu yang merokok karena akan berpikir berkali-kali untuk membeli rokok. Dalam jangka panjang akan bermanfaat untuk kesehatan bangsa ini. Karena penyakit yang tertera dalam bungkus rokok bukanlah hiasan namun akan terjadi dalam jangka waktu tertentu,” jelas Bruder asal Nias yang telah bekerja sejak 12 tahun terakhir itu.

Ia berharap pemerintah mau konsisten dalam mengambil langkah tersebut. “Untuk mencapai suatu tujuan harus ada langkah pertama. Semoga pemerintah konsisten dalam mengambil langkah ini. Saya juga berharap pemerintah mau memberikan solusi kepada mereka yang mata pencahariannya ada di industri rokok. Dan untuk para perokok, mari membuat pilihan,” pungkas Bruder Albert.

(John)

Leave a Reply

Top