Anda di sini
Beranda > Sajian Utama > Gereja Tidak Mengarahkan Umat Memilih Pemimpin Tertentu

Gereja Tidak Mengarahkan Umat Memilih Pemimpin Tertentu

Loading

[KATEDRAL] Gereja memberi pemahaman politik kepada umat, dan tidak mengarahkan umat untuk memilih pemimpin tertentu. Namun Gereja memiliki kriteria pemimpin daerah khususnya di Kota Bogor. “Kami tidak mengarahkan umat untuk memilih salah satu pasangan calon (paslon) Walikota Bogor. Kami hanya memberikan kriteria pemimpin yang tepat, misalnya pemimpin harus toleran, mengutamakan kebaikan dan kesejahteraan umum, tidak menggunakan politik uang dan memiliki karakter yang baik seperti jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, cinta damai dan anti kekerasan,” papar Humas Acara Talkshow Politik bertajuk “Mencari Kriteria Pemimpin yang Dibutuhkan Kota Bogor” Antonius Sinaga kepada Berita Umat Paroki BMV Katedral Bogor.

Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bogor memaparkan visi, misi, dan program-programnya. Foto: Aloisius Johnsis

Talkshow tersebut dihadiri oleh paslon Walikota dan Wakil Walikota Bogor yakni Bima Arya, Dedie A. Rachim, Dadang Iskandar Danubrata, Sugeng Teguh Santoso, dan Ruyat-Zaenul yang diwakili oleh Ketua GP Ansor Kota Bogor Rommy. Masing-masing paslon memaparkan visi, misi dan program-programnya bila terpilih menjadi pemimpin daerah Kota Bogor.

Selain paslon, empat pembicara yakni pengamat politik dari CSIS J. Kristiadi, dan tiga aktivis yakni Sonny Soeharso, Yustinus Prastowo, dan Lilik Agung memaparkan kriteria pemimpin secara umum. “Masyarakat Indonesia ditakdirkan sebagai masyarakat yang hidup rukun berdampingan, masyarakat yang beragam. Karenanya, politik kekuasaan yang menggunakan instrumen primordialisme atau yang menekankan pada kesukuan, ras, dan agama dapat merusak keberagaman. Hal itu terjadi di Suriah, Rwanda, dan negara-negara lainnya,” ungkap J. Kristiadi.

Talkshow yang berlangsung di Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor, Minggu (29/4) tersebut digagas oleh 3 seksi Kerasulan Awam (Kerawam) yakni Gereja Katedral Bogor, Gereja St. Fransiskus Asisi Sukasari, dan Gereja St. Ignatius Loyola Semplak. “Gereja mendorong umat terlibat aktif dalam kehidupan politik dan terjun ke masyarakat. Namun Gereja tidak mengarahkan umat untuk memilih pemimpin tertentu,” tegas Moderator Kerawam Keuskupan Bogor Pastor Paulus Haruna Pr.

(John/Jam)

Leave a Reply

Top