[BOGOR] Keuskupan Bogor menjadi tuan rumah dalam pertemuan para frater regio Jawa bertajuk “Merawat Bumi sebagai Rumah Kita Bersama”, Senin (15/7) sampai Kamis (18/7). Kegiatan rutin yang dinamai Temu Unio Frater Projo Regio Jawa dan Interdiosesan atau UFO ini dibuka oleh Monsinyur Paskalis Bruno Syukur di Paroki Katedral Bogor, kemudian dilanjutkan di bumi perkemahan Mandalawangi Cibodas.
Acara rutin yang diadakan secara bergantian oleh masing-masing keuskupan di Regio Jawa itu, kali ini digelar oleh Para Frater dari Seminari Tinggi St. Petrus & Paulus Keuskupan Bogor.
Kira-kira pukul 13.00 WIB puluhan frater telah hadir di Gereja Katedral. Mereka mengawali kegiatan dengan foto bersama Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor RD Paulus Haruna, RD Robertus Untung, dan RD Habel Jadera. Usai berfoto Para frater disambut dengan kesenian tunggul kawung yang mengantar rombongan sampai di Aula Magnificat lantai 4 Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor.
Mgr. Paskalis mengisi sesi tentang Ensiklik Laudato Si. Ia mengajak para frater untuk mulai merawat bumi dengan merawat panggilan sebagai calon imam. “Bagaimana kita dapat merawat bumi apabila kita tidak dapat merawat panggilan kita sendiri?” tanya Bapa Uskup.
Acara dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur dengan konselebran delapan imam diosesan Keuskupan Bogor, yaitu RD Paulus Haruna, RD Yustinus Monang Damanik, RD Stefanus Sri Haryono, RD Dominikus Savio Tukiyo, RD Robertus Untung, RD Markus Lukas, RD Habel Jadera, dan RD Jeremias Uskono.
Tema ‘Merawat Bumi Sebagai Rumah Kita Bersama’ dipilih karena selaras dengan semangat Sinode II Keuskupan Bogor yang terus digemakan beberapa waktu terakhir. Melalui kegiatan selama empat hari, para frater diajak untuk menjadi agen perubahan dengan mengubah persepsi, pola hidup serta menginisiasi gerakan bersama untuk mencintai bumi.
(AJ)