Indonesia memiliki keragaman suku, bahasa, dan budaya. Berbagai perbedaan tersebut membuat Indonesia menjadi tanah yang akrab dengan toleransi. Salah satu bentuk toleransi yang dapat kita lihat sekarang, ialah akulturasi budaya nusantara dengan budaya Tionghoa serta berbagai kearifan lokal khas Indonesia. Kita semua mengenalnya dengan nama Festival Cap Go Meh, sebuah pesta rakyat yang penuh dengan toleransi.
Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Hokkian. Cap berarti sepuluh, Go berarti lima, dan Meh berarti malam. Singkatnya Cap Go Meh adalah malam 15 hari setelah Imlek. Cap Go Meh merupakan perayaan puncak dari berbagai rangkaian tahun baru Imlek.
Pesta untuk Rakyat
Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut, suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.
Di Kota Hujan Cap Go Meh kerap kali disebut dengan pesta rakyat, karena memang perayaan Cap Go Meh ini dilakukan dengan sangat merakyat. Sehingga siapapun kita dan apapun latar belakangnya, kita tetap dapat ikut menikmati pawai Cap Go Meh. Bahkan bagi mereka yang memiliki kesempatan juga dapat terjun langsung meramaikan pawai Cap Go Meh.
Riuh tepuk tangan dan sorak sorai dihiasi dengan ribuan wajah yang tak dapat menghilangkan senyum bahagia. Mungkin itu suasana yang dapat tergambar saat Cap Go Meh berlangsung.
Pawai Cap Go Meh yang dilakukan di Bogor biasanya menampilkan berbagai macam atraksi khas budaya Tionghoa, namun tentu saja dengan berbagai kearifan lokal khas tanah air. Atraksi yang ditampilkan diantaranya adalah barongsai dan liong, tarian daerah khas budaya sunda, marching band, dan nyanyian.
Masuk Agenda Nasional
Cap Go Meh Bogor tahun ini berbeda dengan Cap Go Meh Bogor pada tahun-tahun sebelumnya, karena pada tahun ini Cap Go Meh Bogor mendapatkan perhatian special secara nasional. Untuk pertama kalinya kegiatan Cap Go Meh yang berlangsung di kota Bogor tercatat dalam 100 calendar of event dari kementerian pariwisata.
Kesempatan yang sangat membanggakan bagi Kota Bogor, karena nyatanya untuk dapat masuk ke dalam 100 pergelaran agenda nasional Kementerian Pariwisata harus menyeleksi sekitar 3.000 pagelaran yang ada di Indonesia. Semoga ke depannya kegiatan yang berlangsung di Bogor dapat menuai kesempatan lainnya seperti menjadi 10 pergelaran internasional yang diakui oleh Kementerian Pariwisata.
(Agnes Marilyn/AJ)