[BOGOR UTARA] Perjalanan wilayah-wilayah menyosialisasikan kebijakan paroki bukanlah hal yang mudah, tidak semua kebijakan dapat langsung diterima umat. Hal ini juga terjadi dalam kebijakan penggantian Iuran Berita Umat menjadi Dana KKS yang telah berlaku efektif per 1 Agustus 2022 lalu.
Ketua Wilayah Hati Kudus Bogor Utara Krista Maria merasa umat perlu diberi pengertian secara bertahap dan berkala agar dapat mengerti. “Pengertian lama masih dikaitkan dengan majalah, padahal semestinya ini adalah sokongan dana bagi Komsos. Pelan-pelan warga kami beri pengertian tentang dukungan Dana KKS, ini bukan soal ngambil majalah Berita Umat tetapi dukungan setiap keluarga untuk karya komunikasi sosial,” jelasnya.
Ia menjelaskan kepada umat, mau ambil majalah atau tidak, jika mampu sebaiknya memberi dukungan dalam bentuk Dana KKS. “Sama seperti kita menyumbang dana rutin, ini adalah bentuk komitmen kita. Tentu bagi KK yang tidak mampu tidak perlu dipaksakan,” papar Krista kepada bmvkatedralbogor.org.
Upaya-upaya baik ini berbuah hasil, baru-baru ini Krista Maria kembali menghubungi Komsos dan menyatakan keikutsertaan Bogor Utara dalam Dana KKS secara paripurna. “Kami (Wilayah Bogor Utara, red) akan ikut Dana KKS sesuai jumlah KK yang ada,” katanya melalui pesan singkat Whatsapp.
Ini adalah bentuk dukungan bukan hanya dari keluarga saja tetapi juga pengurus wilayah dan lingkungan yang sepakat untuk melakukan subsidi silang bagi warga yang belum bisa berpartisipasi karena kendala finansial. “Betul, kami lakukan subsidi silang, sambil terus pelan-pelan memberi pengertian kepada seluruh umat. Semoga tahun depan semua sudah paham tentang pentingnya Dana KKS ini,” pungkasnya.
Wilayah Hati Kudus Bogor Utara menjadi salah satu wilayah yang mencetak rekor persentase partisipasi yang mencapai 100% dalam Dana KKS dari yang awalnya sekitar 82,48%.
Seperti yang diketahui, Paroki BMV Katedral Bogor telah meniadakan Iuran Berita Umat dan membuat konsep baru dalam bentuk Dana Karya Komunikasi Sosial (KKS) yang berlaku sejak 1 Agustus 2022. “Saya berharap umat dapat berpartisipasi, mendukung karya-karya Komsos yang luar biasa itu. Oleh karena itu para pengurus dapat mengajak umat sebanyak-banyaknya untuk terlibat,” kata Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD Paulus Haruna dalam salah satu kesempatan safari wilayah.
Pentingnya Partisipasi Umat
Sebelum berlaku, kebijakan baru ini telah disosialisasikan selama 3 bulan dalam banyak kesempatan seperti pertemuan para Ketua Wilayah di Graha SIG pada Rabu (1/6), surat resmi paroki yang ditujukan kepada seluruh umat yang terbit pada Rabu (15/6), jalur whatsapp pribadi ketua wilayah pada Senin (18/7), dan dalam kesempatan safari ke wilayah serta berbagai jalur komunikasi yang dimiliki oleh dewan paroki serta media yang dikelola oleh Komsos.
Ketua Tim Percepatan Peningkatan Karya Komunikasi Sosial (TPPKKS) Leonardus Evan menjelaskan mengapa konsep iuran Berita Umat diganti menjadi Dana KKS. “Dulu namanya iuran Berita Umat karena produknya hanya itu, namun saat ini berbeda, Seksi Komsos mengelola berbagai platform mulai dari cetak, digital, sampai media sosial oleh karena itu iuran Berita Umat sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini,” paparnya.
Lebih lanjut ia juga melihat bahwa iuran Berita Umat hanya membangun tembok pembatas partisipasi umat untuk mendukung karya Komunikasi Sosial. “Iuran Berita Umat membuat seakan-akan umat membeli majalah, jadi kalau tidak mau majalah tidak perlu ikut. Akan tetapi sebenarnya dana tersebut jauh lebih besar konteksnya dari beli majalah. Oleh karena itu lahirlah Dana KKS, melalui dana tersebut umat berpartisipasi aktif mendukung dan menyokong berbagai upaya pengelolaan media komunikasi sosial,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Bendahara 2 di Komsos BMV Katedral.
Saat ini Komsos BMV Katedral mengelola cukup banyak platform yang menghasilkan puluhan produk yakni Majalah Berita Umat, Situs bmvkatedralbogor.org, YouTube BMV Production, TikTok @BMV_Hits, Instagram beritaumat, dan Fanpage Facebook Berita Umat.
Berbagai media tersebut adalah milik umat, semuanya berasal dari umat dan untuk umat juga, oleh karena itu partisipasi umat menjadi sangat penting dalam konteks pengelolaan media tersebut.
Semoga ini menjadi awal yang baik, dan wilayah yang lain segera menyusul untuk mengajak seluruh umat bertumbuh dan berkembang bersama-sama dalam karya komunikasi sosial.
Penulis: Agnes Marilyn | Editor: Aloisius Johnsis