
[KATEDRAL] Setelah perasaan yang campur aduk pada Jumat Agung. Malam Paskah menjadi momentum untuk kembali mengingat spirit cinta pertama terhadap Tuhan Yesus. Dalam perayaan Sabtu Suci (8/4) tahun ini, satu kalimat itu banyak ditekankan oleh Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur.
Pesan ini pun sebenarnya berasal dari ajakan Yesus untuk pergi ke Galilea, di mana di sini Galilea menyimpan sebuah makna. “Galilea adalah tempat murid-murid berjumpa dengan Yesus, dipanggil, dan senantiasa berjalan mendampingi-Nya. Maka di sini Yesus ingin mengingatkan para murid, dan pastinya juga kita, untuk menyegarkan lagi semangat dalam mengikuti-Nya,” jelasnya.
Layaknya cinta pertama terhadap lawan jenis, perjumpaan pertama dengan Allah pasti spesial. “Momen jatuh cinta pertama kita kepada Gereja Katolik adalah saat dibaptis. Bukan karena dipaksa, tapi karena kita memang mau mencintai Yesus dan Galilea-Nya. Mari kembali lagi percaya meski dengan segala keterbatasan manusiawi kita. Karena selama mau terbuka, kita tetap bisa berkarya bersama-Nya,” paparnya.
Uskup Paskalis mengisi misa Sabtu Suci pertama, didampingi oleh Vikaris Paroki BMV Katedral Bogor RD Alfonsus Sombolinggi dan Diakon Nicolaus Yudi Ardhana Mahardika. Selama homili, refleksi-refleksi disampaikannya dengan begitu semangat. Semangat yang, dengan momentum ini, rasanya pas untuk disebut sebagai semangat dari manusia Paskah.
Dalam bertumbuh menjadi manusia Paskah, Uskup pun mengajak para umat untuk kreatif mendorong aksi-aksi penyelamatan dan kebaruan yang positif. Terlebih dengan maraknya isu-isu sosial saat ini, berbuat baik kepada circle pribadi saja rasanya menjadi belum cukup.
“Mari kita selamatkan sesama dan lingkungan, save our nature. Janganlah kita juga mendukung dan terlibat pada perdagangan manusia atau apapun yang membahayakan manusia, salah satu sarana dari karya Allah itu sendiri,” pintanya.

Komitmen Jalan Bersama
Sementara pada misa kedua malam semakin gelap karena sang surya sudah pulang ke tempat dia berasal. Tak ada satupun lampu yang menyala, hanya lilin Paskah yang menerangi seluruh pelataran gereja. Cahaya lilin Paskah membiasi wajah para umat yang hadir untuk merayakan misa malam Paskah yang dimulai pukul 21.00 WIB.
Misa dipimpin oleh Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD Paulus Haruna didampingi oleh RD Markus Lukas dan RD Albertus Simbul Gaib Pratolo.
Dalam homilinya Romo Haruna menekankan surat gembala yang disampaikan oleh Bapa Uskup. “Masa Prapaskah sudah dilewati dan Tuhan Yesus mengajak kita semua untuk merenungkan secara injili. Pesan dari Yesus diteruskan oleh Bapa Uskup melalui surat gembalanya yang bertema ‘Bertobatlah dan Jadilah Manusia Ekaristis yang Sinodal’,” ujarnya.
Lebih lanjut Pastor Paroki Katedral menjelaskan maksud dari tema tersebut. “Tema ini mengharapkan kita semua sungguh-sungguh bertobat menjadi manusia yang ekaristis dan sinodal. Menjadi manusia Sinodal dapat kita lakukan mulai dari tingkat keuskupan, tingkat paroki, di wilayah masing-masing dan keluarga,” jelasnya.
Sebelum berkat penutup Romo Haruna mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang yang terlibat dalam perayaan Tri Hari Suci. ”Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh petugas liturgi dan juga seluruh petugas keamanan yang sudah menjalankan tugasnya selama Tri Hari Suci ini dengan baik,” pintahnya.
Penulis: Celine Anastasya, Vinsensius Jumur | Editor: Agnes Marilyn