
[KATEDRAL] Setelah kurang lebih 20 tahun, pertunjukan tablo kisah sengsara Yesus akhirnya kembali hadir di Paroki BMV Katedral Bogor. Drama dilaksanakan pada pagi Jumat Agung (7/4). Dan meski matahari menyengat dan terik, semangat ratusan umat nampak konstan untuk mengikuti prosesi, mulai dari awal hingga selesai.
Hadirnya kembali tablo kisah sengsara ini pun ternyata merupakan jawaban dari tantangan Uskup Paskalis kepada Panitia Paskah 2023 untuk menciptakan gelaran Paskah yang lebih bermakna. Hal ini kemudian disambut oleh Ketua Seksi Kepemudaan Paroki Katedral Bogor Renaldy Kumoro, hingga akhirnya terselenggaralah visualisasi kisah sengsara yang dilakoni sepenuhnya oleh kaum muda Katolik.
Bukan hanya menjadi sarana katakese bagi OMK saja, pertunjukan ini juga memiliki harapan untuk semakin memperdalam penghayatan umat dalam momen Jumat Agung. Dan dengan melihat respon umat yang hadir, tujuan ini terlihat cukup tercapai. Raut menyimak, tersentuh, haru, hingga tangis dapat terlihat pada banyak umat. Ini pun tidak datang dari penonton yang hadir secara langsung, namun juga tercermin dari komentar penonton siaran livestream di kanal Youtube BMV Production.
Prosesi sendiri dimulai dari lapangan SD Budi Mulia, berlanjut dengan perarakan jalan salib sampai Gereja Katedral Bogor. Setelah drama selesai, Romo Paroki RD Paulus Haruna juga menyampaikan kesannya terhadap drama yang dikoordinasi oleh RD Alfonsus Sombolinggi itu.
“Saya sangat bersukacita karena anak muda, bersama dengan Romo Sombo, telah menyiapkan (penampilan tablo) dengan sangat baik. Dengan ini mari kita juga semakin mendukung anak-anak muda untuk terlibat dalam gereja, karena dengan keterlibatan mereka gereja bisa menjadi tempat yang semakin memikat dan menyejukkan,” pungkasnya.
Penulis: Celine Anastasya | Editor: Aloisius Johnsis