Dalam hidup, Tuhan tidak memberi orang yang kita mau, tetapi Dia memberi kita orang-orang yang kita perlukan… untuk mengajar, mengasihi, melembutkan, termasuk juga menyakiti kita.
Pada saat kita berdoa, Tuhan berjanji akan mewujudkannya, seperti yang tertulis dalam Mat 7:7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”. Tetapi tentu saja Dia memberikan sesuai dengan kehendak-Nya bukan kehendak kita.
Tuhan akan memberikan kepada kita, semua yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Keinginan biasanya hanya untuk memuaskan hawa nafsu diri kita sendiri, sedangkan kebutuhan merupakan sesuatu yang sungguh-sungguh kita perlukan dalam hidup ini. Saat kita lapar, kita memerlukan makanan, tetapi saat kita ingin makan enak, sebenarnya mungkin saja perut kita sudah kenyang.
Kita jelas tahu bahwa rencana Tuhan lebih baik dan lebih indah dibandingkan dengan rencana manusia. Pada saat kita membutuhkan orang, maka ia tidak memberi orang yang kita mau, tetapi orang yang kita perlukan. Misalnya saat kita membutuhkan orang yang dapat mengajarkan kesabaran, mungkin Tuhan dapat mengutus seseorang untuk menjadi teladan bagi kita dalam hal kesabaran, tetapi Tuhan juga dapat memberikan seseorang yang selalu bertindak mengesalkan kita. Orang itu dikirim kepada kita untuk melatih kesabaran kita saat menghadapi orang tersebut.
Jadi semua yang dikirim dan disediakan Tuhan, jelas orang itu berguna untuk menumbuhkan kepribadian kita. Sebagai manusia kita melihat bahwa Tuhan mengirim dua macam manusia, yaitu yang berguna bagi kita karena ia mengajar, mengasihi, serta melembutkan kita, dan tipe kedua adalah orang-orang yang tampaknya tidak berguna dan tidak kita butuhkan, misalnya orang yang mengesalkan, menghina, serta menyakiti kita. Kita perlu mengimani bahwa jenis manusia apa pun yang dikirimkan Tuhan, semuanya pasti memberikan manfaat bagi kita.