[SUKARAJA] Menyambut Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada Minggu (5/6) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Katedral Bogor melakukan gerakan menanam pohon bersama sejumlah pejabat gereja di antaranya Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, Vikaris Jendral Keuskupan Bogor RD Christoforus Tri Harsono, Pastor Paroki Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo, dan Pastor Paroki Santo Andreas Sukaraja RD Christoforus Lamensani. Sekitar seratus tanaman terdiri dari pohon trembesi, cemara, dan beringin ditanam di pekarangan Gereja Santo Andreas, Sukaraja Bogor, Rabu (01/6)
Mgr Paskalis berharap gerakan tanam pohon ini makin menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap hijau dan lestari. “Ini sesuai dengan salah satu visi Keuskupan Bogor yakni merawat, menjaga, dan mencintai lingkungan. Kami berharap kita mampu bukan sekadar menanam, namun juga merawat dan menjaga pohon ini agar tumbuh kokoh dan rindang,” kata Monsinyur di sela-sela acara menanam pohon.
Dia melanjutkan, pohon yang rindang, hijau, dan lestari bukan hanya berguna bagi manusia, untuk menyerap air, juga bagi hewan seperti burung dan kupu-kupu bisa bersarang di antara rerimbunan pohon. “Bumi dan isinya diciptakan Tuhan untuk manusia agar bisa dikelola dan dicintai, termasuk juga melestarikan hewan-hewan yang ada di sekitar kita,” tuturnya.
Monsinyur juga mengajak warga, khususnya umat Katolik untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.”Sampah-sampah itu sebaiknya dikelola bersama-sama menjadi kompos yang berguna untuk pupuk supaya tanaman-tanaman ini lebih cepat tumbuh,” katanya.
Selain Monsinyur yang turun langsung menggali menanam dan menyiram bibit pohon yang ditanamnya, Romo Triharsino, RomoTukio, dan Romo Christoforus serta sejumlah pengurus WKRI Katedral Bogor dan Sukaraja juga melakukan hal yang sama. Senada dengan Monsinyur, Romo Christoforus Lamensani berharap areal disekitar Gereja Santo Andreas dapet ditumbuhi pohon yang rindang dan kokoh. “ Nantinya pohon-pohon tersebut bisa melindungi kita dari terik matahari, dan membuat kita nyaman saat melakukan jalan salib,” ujarnya. Ketua Panitia Gerakan Tanam Pohon WKRI Sri Sunarti meminta pada setiap warga untuk menyediakan areal di sekitar rumah untuk menanam.”Tidak perlu tanaman yang besar, tanaman hias, tanaman obat, tanaman buah dan sayuran juga boleh ditanam di areal yang sempit sekalipun. Kita ingin menghijaukan lingkungan,” tuturnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Keuskupan Bogor kerap melakukan gerakan penghijauan diantaranya di areal Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor, Bojonggede, Parung, Depok, dan Bogor sendiri.
(John)
Betul bpk Paus bahkan bermuka tiga, ayooo jadilah orang katholik yg berkomiment dan kosisten sbg teladan kebaikan dunia..m