Baru saja kita memperingati hari kebangkitan teknologi Nasional 10 Agustus lalu. Peringatan yang dikenal dengan Hakteknas ini diperingati setiap 10 Agustus karena pada tanggal tersebut merupakan penerbangan perdana pesawat buatan anak bangsa N-250 Gatot Kaca di Bandung pada 1995. Momentum ini menjadi tonggak sejarah kebangkitan teknologi Nasional.
Teknologi mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup kita. Misalnya saja di bidang komunikasi. Saat dahulu belum adanya internet dan teknologi lainnya, jika ingin berkomunikasi dengan orang yang berada di luar kota kita hanya dapat menggunakan surat. Tentu ini dapat memakan waktu 3-7 hari. Tetapi kini berkomunikasi menjadi sangat mudah, hanya dalam hitungan detik pesan pun dapat langsung tersampaikan.
Dari momen bersejarah di atas, kita masih memiliki pertanyaan. Apakah tingkat kepekaan teknologi di Indonesia sudah sepenuhnya bangkit? Sayangnya untuk saat ini tingkat kepekaan teknologi di Indonesia masih tergolong rendah. Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Indonesia pada 2017 kemarin berada di angka 4,99 dari skala 1-10. Angka indeks yang rendah ini pun disebabkan oleh indikator penggunaan internet yang masih rendah di Indonesia.
Tetapi meskipun tingkat kepekaan teknologi di Indonesia masih rendah, terlihat beberapa tahun kemarin banyak inovasi teknologi yang dilakukan oleh anak bangsa untuk memajukan tanah air. Hakteknas juga memiliki tujuan untuk mengapresiasi keberhasilan anak-anak bangsa dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi.
Berbagai inovasi teknologi dari anak bangsa terbukti dapat memudahkan dan memperbaiki kualitas hidup manusia, berikut ini merupakan deretan inovasi teknologi hasil karya anak bangsa :
- Tempat sampah pintar
Seorang mahasiswa dari Universitas Prasetya Mulia, Gede Harry Arum Wijaya menciptakan tempat sampah pintar yang diberi nama Smart Trash Can. Ia terinspirasi membuat tempat sampah pintar ini lantaran pengelolaan sampah di Indonesia yang sangat buruk. Tempat sampah ini dilengkapi dengan sensor yang dapat mengelompokkan jenis sampah, sehingga tempat sampah akan terbuka apabila jenis sampah yang ingin dibuang sesuai dengan pengelompokkannya.
- Potret
Benda ini tidak mempunyai hubungan dengan fotografi melainkan sebuah singkatan dari Polisi Tidur Pembangkit Listrik. Benda yang sangat inovatif ini diciptakan oleh mahasiswa Teknik Elektro dari Universitas Brawijaya. Mereka terinspirasi dari banyaknya polisi tidur yang ada di Indonesia. Mekanisme kerja benda ini adalah memanfaatkan mekanika pegas untuk memompa ketika terdapat kendaraan yang lewat dan diubah ke tenaga pembangkit listrik.
- Jaringan internet 4G
Teknologi ini sangat mendunia, bahkan semua platform smartphone di seluruh dunia memakai teknologi ini sebagai bagian telekomunikasi. Jaringan yang cepat dan stabil ini ternyata diciptakan oleh orang yang berasal dari Indonesia, yakni Khairul Anwar yang menciptakannya pada 2010 lalu.
- Rompi terapi kanker
Tak dapat dipungkiri bila kanker merupakan penyakit yang paling mematikan di seluruh dunia Wasito Taruno menciptakan rompi terapi kanker yang terbukti dari hasil risetnya di Jepang, dapat efektif melawan sel-sel kanker di tubuh.
Pada saat pandemi ini kegunaan teknologi dapat semakin dirasakan. Contohnya ketika kita ingin bertatap muka, kita dapat menggunan aplikasi seperti Zoom, Google meet, Video call Whatsapp, dan lain-lain. Platform-platform diatas juga digunakan untuk keperluan pertemuan dibidang pendidikan, pekerjaan, maupun politik. Untuk menggantikan pertemuan pada umumnya.
Belum lagi kemudahan kita untuk memesan makanan. Dengan hanya berselancar jari, semangkuk mie ayam pun dapat kita dapatkan tanpa perlu beranjak dari rumah.
Maka dari itu mari kita semarakkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, agar para penggiat teknologi dapat terus semangat menciptakan karya-karyanya yang inovatif dan membuat Indonesia semakin melek teknologi.
(Leonardus Evan/AJ)