Refleksi Hari Sumpah Pemuda ke-91
Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri. Demikian dikatakan Bung Karno, Bapak Proklamasi sekaligus Presiden ke-1 Republik Indonesia, puluhan tahun silam.
Tetapi benarkah demikian? Apa yang dimaksud dengan melawan saudara sendiri? Dan sebenarnya apa yang kita lawan?
Memasuki peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91, berbagai tantangan dan perjuangan orang muda telah bergeser. Mungkin dahulu para pemuda harus mengangkat senjata, maju ke medan perang dengan risiko gugur dan tidak kembali.
Tetapi, hari ini, melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat dan negara yang telah bebas merdeka tentu tantangannya berbeda. Apakah itu?
Menyaring Informasi
Salah satu tantangan terbesar kita hari ini adalah kemampuan menyaring informasi yang benar dan salah. ‘Hoax’ atau berita bohong menjadi momok yang selalu menghiasi hari-hari kita akhir-akhir ini. Sebenarnya ini adalah tugas bersama, baik generasi muda maupun generasi yang lebih tua. Tetapi generasi muda yang lahir dengan gawai ditangannya, harusnya bisa lebih bijak dalam menyikapi sebuah informasi.
Sikap mau jadi yang pertama menyebarkan informasi tanpa memeriksanya terlebih dahulu pada akhirnya menjadi bumerang untuk diri kita sendiri. Jika menerima sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya, kita dihadapkan kepada dua pilihan. Mau meneruskannya atau tidak? Jika tidak, maka apa yang akan terjadi? Ya, betul, tidak akan terjadi apa-apa. Namun jika kita memilih meneruskannya kepada orang banyak lalu ternyata kabar itu ‘hoax’ apa yang akan terjadi? Kisruh, dan akhirnya akan ada kecemasan yang terjadi.
Intinya bukan tidak boleh menyebarkan informasi, tetapi bijak dalam menyikapi informasi, jika memerlukan cross check, lakukanlah agar jelas validitasnya. Di zaman teknologi internet hari ini, tentu tidak sulit memeriksa kebenaran sebuah informasi. Pertanyaannya adalah mau atau tidak?
Risiko Berjuang
Setiap era punya perjuangannya sendiri dan tentu tidak dapat dibanding-bandingkan satu dengan lainnya. Sebelum merdeka, kita berjuang dengan senjata untuk dapat menentukan nasib sendiri. Hari ini kita berjuang dengan karya untuk menjaga keutuhan bangsa, merawat keberagaman negeri, dan membuat Indonesia yang lebih baik.
Ternyata yang dimaksud melawan saudara sendiri adalah melawan sikap buruknya, melawan budaya buruknya, bukan melawan orangnya. Pada akhirnya berjuang memang selalu tidak pernah mudah. Apalah artinya berjuang tanpa tantangan yang ada. Sekarang, pilihannya, kita hanya mau jadi penonton atau ikut terlibat dalam perjuangan melalui karya-karya positif sekecil apapun itu.
Kamu, memilih yang mana?
(Gregorius Joel/AJ)
Mengikuti acara inii