[BOGOR] Tokoh lintas agama kembali merajut toleransi dengan silaturahmi saat Hari Raya Idul Fitri, Jumat (15/6). Pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, para tokoh lintas iman telah berkumpul di Gereja BMV Katedral Bogor. Mereka bersiap untuk silaturahmi ke rumah berbagai tokoh pemerintahan dan tokoh umat Muslim di Kota Bogor.
Rombongan Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur didampingi Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Bogor RD. Christoforus Tri Hsrsono, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Bogor RD. Mikael Endro Susanto, Sekretaris Keuskupan Bogor RD Yustinus Monang damanik, Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD. Dominikus Savio Tukiyo, dan Ketua Seksi HAK Paroki BMV Katedral Bogor Andi Soedijono pertama mengunjungi kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor periode 2017-2022 KH. Mustofa Abdullah Bin Nuh atau kerap dikenal dengan panggilan Kyai Toto di Pesantren Al-Ghazaly Kebon Kelapa, Bogor Tengah.
Sesampainya di Rumah Kyai Toto rombongan langsung disuguhi makanan khas lebaran seperti ketupat dan rendang. Sambil menunggu Kyai Toto yang masih dalam perjalanan seusai menunaikan Salat Ied (Idul Fitri) di daerah Indraprasta rombongan mulai mencicipi makanan yang telah dihidangkan.
Adapun tokoh lintas iman yang ikut bersama rombongan Bapa Uskup adalah Sekretaris Jendral (Sekjen) Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) Arifin Himawan, Pendeta Aria perwakilan agama Kristen, dan Andri sebagai perwakilan agama Konghucu. Terlihat juga perwakilan dari Susteran FMM yang mengelola Sekolah Regina Pacis Sr. Magdalena dan Sr. Veronika.
Seusai makan, para tokoh lintas iman bersalam-salaman dengan Kyai Toto yang baru saja sampai, mereka melanjutkan kunjungan dengan mengobrol di ruang tamu. Tidak lama berselang, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto datang mengunjungi rumah Kyai Toto.
Pertemuan ini juga menjadi ajang penyampaian aspirasi kepada calon wali kota dengan nomor urut 3 itu. Pembicaraan seputar kemacetan, jembatan Otista yang sempit, angkot, serta kumuhnya taman makam Pahlawan. “Tahun lalu sudah dianggarkan 80 miliar untuk revitalisasi dan penataan angkot namun terhenti saat sidang paripurna di DPRD. Semoga ke depan berbagai permasalahan di Kota Bogor dapat segera terselesaikan,” ujar wali kota yang sedang mengambil cuti pikada itu.
Usai kunjungan di rumah Ketua MUI, rombongan yang memakai 3 mobil ini bergegas menuju kediaman Habib Novel Kamal Alaydrus Pemimpin Pesantren Raudhotun Nur, Jl. Cijahe, Semplak, Bogor Barat. Dalam kunjungan ini, perbincangan seputar kerukunan umat beragama di Kota Bogor. “Kita memperjuangkan hal yang sama, semoga kerukunan umat beragama di Kota Bogor dapat sungguh hadir dan dirasakan masyarakatnya,” tutur Habib Noval.
Setelah itu, silaturahmi dilanjutkan ke rumah Ketua Basolia Kota Bogor KH Zaenal Abidin. Matahari yang terik menyambut rombongan. Sambil meneguk es buah yang disajikan, para tokoh lintas iman berbincang mengenai masa depan Basolia. “Basolia akan dijadikan yayasan, namun hal itu akan menimbulkan konsekuensi yang tidak ringan. Kita sebagai pelopor harus terus konsisten untuk menghidupkan Basolia agar lebih bermanfaat untuk masyarakat,” jelas Haji Zaenal.
Senada dengan Ketua Basolia, Uskup Bogor Mgr. Paskalis siap mendukung wacana pembentukan Yayasan Basolia. “Kita coba, 10 tahun cukup untuk kita belajar. Sekarang saatnya mengelola Basolia dengan lebih profesional,” pungkasnya.
Silaturahmi hari ini ditutup dengan menyambangi rumah pribadi Wali Kota Bogor Bima Arya di daerah Baranangsiang Indah. Rombongan juga diajak tour mengelilingi rumah bersama dengan calon Wakil Wali Kota Bogor Dedi Rachim. Bima juga membagikan bukunya yang kedua berjudul Abdi Bogor kepada para tokoh lintas iman yang hadir.
(John)