Anda di sini
Beranda > Nusantara > Sepenggal Kisah Para Pejuang Toleransi

Sepenggal Kisah Para Pejuang Toleransi

Loading

Setiap Idulfitri, tanpa pernah absen, Monsinyur Paskalis Bruno Syukur bersama dengan para imam, suster, dan pengurus Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) Kota Bogor berkeliling mengunjungi para tokoh muslim yang ada di Bogor dan sekitarnya.

Pagi-pagi betul sekitar pukul 07.00 WIB, mereka berkumpul bersama di Pastoran Gereja BMV Katedral Bogor. Tahun ini berbeda, karena rombongan cukup banyak, kira-kira sekitar 20 orang.

Beberapa perwakilan dari Gereja Katolik adalah Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor RD Paulus Haruna, Sekretaris Keuskupan Bogor RD Yustinus Monang Damanik, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) RD Mikail Endro Susanto, Pastor Paroki BMV Katedral RD Dominikus Savio Tukiyo, Seksi HAK Paroki Katedral Andi Soedijono, dan perwakilan Yayasan Regina Pacis Sr. Christina serta Sr. Magdalena.

Perhentian pertama adalah Pesantren Al-Ghazaly yang merupakan kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH. Mustofa Abdullah Bin Nuh yang akrab dipanggil Kyai Toto. “Terima kasih atas kehadirannya, memang seharusnya seperti ini Indonesia. Kita begitu kaya dengan ratusan suku, bahasa, agama, dan kepercayaan. Mari kita pertahankan terus sulaman-sulaman yang indah ini,” kata Kyai Toto.

Para tokoh lintas iman tampak harmonis lambang Indonesia yang bineka. Foto: Aloisius Johnsis

Adapun beberapa kediaman tokoh muslim lainnya yang dikunjungi adalah Haji Agus di Pesantren Al-Valak Ciomas, Habib Novel Kamal Alaydrus Pemimpin Pesantren Raudhotun Nur Semplak, Ketua Basolia KH Zaenal Abidin di Cimanggu, dan Rumah Dinas Danrem 061 Kolonel Inf Novi Helmy Prasetya di Babakan Bogor Tengah.

Selain dengan para tokoh agama, rombongan juga bersilaturahmi dengan para pemangku jabatan pemerintahan di rumah dinas wali kota Bogor. Mereka berjumpa dengan Wali Kota Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Dedie Rachim, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Ade Sarip Hidayat.

Pada akhirnya, akan selalu ada berbagai isu yang sering kali memecah belah bangsa. Tetapi akan selalu ada mereka yang berjuang untuk terus menjaga persaudaraan, mengedepankan silaturahmi, dan merajut tenun toleransi dalam Indonesia yang bineka.

(AJ)

One thought on “Sepenggal Kisah Para Pejuang Toleransi

  1. Semoga Tuhan Sang Maha Pengasih, menumbuhkan rasa kasih kepada para pejuang² tanpa batasan duniawi tersebut.

Leave a Reply

Top