Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat (Komda Jabar) kembali melanjutkan Kursus Kepemimpinan Dasar (KKD) seri II secara virtual dengan pokok materi, empowerment and enablement dan team work bersosial media efektif serta positif, Kamis (15/4).
Hadir dua pembicara ahli dibidangnya yaitu Team Unit Pengembangan Pastoral Komunikasi Keuskupan Agung Semarang, Priscilia Panti Meyrina dan Dewan Pakar Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Kikin Tarigan.
Kikin Tarigan mengawali dengan memaparkan materinya tentang “Empowerment and Enablement”. Kikin pada paparannya menekankan bagaimana seorang kader berani keluar dari zona nyaman sehingga berhasil berprestasi untuk membawa kebermanfaatan secara universal. .
“Kalau secara organisasi, konsepnya sederhana, setiap tahun coba lakukan recruitment anggota, kemudian terlibat dalam kepengurusan, secara aktif mau mengurus organisasi” ungkap Mantan Ketua PP PMKRI periode 1998-2000.
Kader Pemuda Katolik, lanjut Kikin, harus bisa mandiri, unggul dan bermanfaat bagi masyarakat luas. “Pemuda Katolik jangan suma kondangan dan bikin statetment, harus menukik lebih jauh dalam urusan masyarakat” tandas Kikin.
Sementara itu, Team Unit Pengembangan Pastoral Komunikasi Keuskupan Agung Semarang, Priscilia Panti Meyrina mengajak para kader untuk tetap konsisten dalam membuat konten serta mengekspresikan ide sesuai dengan maraknya perkembangan internet seperti media sosial.
Harapan Besar Banyak Tokoh
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Barat, Iip Hidayat dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terlaksananya KKD dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pemuda Katolik Jawa Barat. “Semoga pelaksanaannya lancar dan mendapatkan hasil yang terbaik sehingga bisa diimplementasikan dan semuanya bisa terlaksana dengan sukses,” katanya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Provinsi Jawa Barat, Eni Sumarni menyampaikan bahwa kegiatan ini harus dijadikan momentum terbaik dalam membangun kolaborasi. “Dengan semangat kebangsaan, Pemuda wajib mampu membuat catatan sejarah dan bukan hanya sebagai penikmat sejarah,” harapnya.
“Pemuda Katolik Jawa Barat mampu menjadi perekat dan pemersatu bangsa yang merawat peradaban dengan nilai Ketuhanan. tentunya akan terus menjadi pionir untuk merawat persaudaraan, menciptakan kedamaian dalam setiap langkah, menghadirkan cinta kasih dalam setiap jiwa-jiwa dan menghilangkan kebencian sehingga kita mampu menjadi contoh solid teladan bagi kader mendatang,” tutup Senator Provinsi Jawa Barat tersebut.
Sementara, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Bogor, RD Dionnysius Manopo memandang Pemuda Katolik terus menjaga hubungan lintas iman sebagai anak bangsa. “Momentum baik ini diharapkan Pemuda Katolik dapat merawat kebangsaaan sebagai kader pemimpin masa depan, serta dapat belajar menurunkan egosentris dan sektoral demi kepentingan gereja dan bangsa,” papar Romo Dion.
“Kemudian tantangan organisasi dalam mengelola media sosial adalah Hoax sehingga perlu memperbanyak literasi untuk memposting. Organisasi masa kini dapat lebih kreatif dalam melakukan gerakan, selain aktif melakukan giat di lapangan juga dapat diimbangi dalam ruang media (internet)” tutup Panti.
Mulai Bergerak
Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Barat, Edi Silaban menghantar penutup kegiatan dengan memberikan penugasan action plan kepada seluruh kader. Ia berharap seluruh kader yang telah mendapat materi dasar kepemimpinan tersebut menghidupi cabang dengan menjadi pribadi kader pemimpin dan secara aktif membangun team work.
“Action plan yang diberikan bukan hanya memenuhi jenjang kaderisasi saja tapi bagaimana organisasi Pemuda Katolik dapat mengukur jalur aktifitas organisasi. Kita diajak mendalami dan bertanggung jawab pada pemetaan situasi kekinian bangsa, sehingga kedepan para kader bergerak dengan analisis dan perencanaan strategis yang matang” ungkap Edi.
Menutup kegiatan, Edi Silaban mewakili Kepanitiaan KKD Pemuda Katolik Jawa Barat menyampaikan ucapan terima kasih atas peran serta semua pihak yang terlibat dalam kelancaran dan kesuksesan acara KKD ini.
(Pemuda Katolik)