Anda di sini
Beranda > Mancanegara > Paus Fransiskus: Kasih Tuhan Memberikan Harapan

Paus Fransiskus: Kasih Tuhan Memberikan Harapan

Loading

“Tidak ada seorangpun dapat hidup tanpa cinta, namun banyak orang dewasa ini merasa sedih dan kosong jiwanya karena mereka tidak percaya kalau diri mereka cantik atau cukup penting untuk dicintai oleh orang lain,” kata Paus Fransiskus saat memulai renungannya dalam kesempatan audiensi dengan Paus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan di hadapan ribuan peziarah pada pertengahan bulan Juni lalu.

Setiap hari rabu sekitar pukul sepuluh pagi, apabila berada di Vatikan, Paus Fransiskus akan menyapa umat peziarah di lapangan Santo Petrus atau di aula pertemuan Paul VI, bila cuaca tidak mendukung. Audiensi bukanlah misa, namun dalam kesempatan itu Paus memanjatkan doa, memberikan homili dan berkeliling memberkati umat yang hadir.

“Bayangkan sebuah dunia di mana setiap orang mencari perhatian dan tidak ada yang siap untuk memberikan kasih tanpa mengharapkan apapun,” kata Paus. “Dibalik begitu banyaknya perilaku narsistik dan perilaku yang di luar akal sehat, kita menemukan perasaan-perasaan yang kesepian dan terabaikan,” imbuhnya.

“Ketika para remaja merasa tidak dicintai,“ lanjut Paus, “mereka bisa berpaling pada kekerasan, kebencian atau kenakalan. Tidak ada anak-anak atau remaja yang jahat, mereka adalah orang-orang yang tidak bahagia. Ketika kita tersenyum kepada orang yang sedih, kita membuka hati mereka dan menawarkan jalan untuk keluar dari kesedihannya.”

Paus fransiskus berkata bahwa Tuhan mencintai manusia tanpa syarat, bukan karena mereka pantas mendapatkannya, namun karena Tuhan itu adalah kasih. Seperti seorang ayah kepada anaknya yang hilang, Tuhan mengasihani manusia meskipun mereka menjauh dari-Nya, Dia terus mencari manusia dan membukakan pintu maaf supaya mereka dapat kembali dalam rangkulan-Nya. Bahkan Yesus rela mati untuk umat manusia yang masih berdosa, supaya kita bisa menjadi anak-anak yang dikasihi Allah Bapa di surga (Roma 5:8). Paus juga menceritakan tentang para ibu yang ditemuinya di Buenos Aires yang terus menyayangi anak-anak mereka sekalipun anak-anak mereka berbuat kesalahan dan masuk penjara.

“Ini adalah saatnya bagi kita semua untuk bangkit,” ujar Paus sebagai penutup, “Sebab Yesus telah mati untuk mengampuni dosa-dosa kita. Inilah saatnya untuk menyemangati mereka yang sudah kehilangan kepercayaannya, agar seperti kita, hidup dalam pengharapan akan Allah Bapa yang mencintai kita untuk selama-lamanya. Semoga kita semua yang berada dalam dekapan Allah menemukan janji akan hidup yang baru dan kebebasan. Sebab kasih-Nya kepada kita adalah sumber dari segala pengharapan,” tutup Paus Fransiskus. 

(Stefanus Edward/John)

Leave a Reply

Top