KOMPAK Juga Berkunjung ke Paroki Kota Wisata
[SUKABUMI] Paroki Santo Yoseph Sukabumi akan mendata jumlah umat berkebutuhan khusus (UBK) yang tersebar di paroki Sukabumi. Hal tersebut diungkapkan Pastor Paroki Santo Yoseph Sukabumi RD Dwi Karyanto saat menerima kunjungan pengurus Kumpulan Orang Mau Pelajari Ajaran Kristus (KOMPAK-Disabilitas), Sabtu (6/10) siang. “Saya akan mendata jumlah UBK yang ada di Paroki Sukabumi. UBK bukan hal yang baru bagi kami, karena belum lama ini paroki kami baru saja menikahkan pasangan UBK (tuna wicara),” ungkap Romo Dwi di ruang tamu paroki.
Romo Dwi melanjutkan, di Paroki Sukabumi sedikitnya terdapat 2.000 umat yang tersebar di 5 wilayah. “Kami akan mulai mendata UBK berkoordinasi dengan ketua wilayah dan ketua lingkungan juga melibatkan seksi yang terkait. UBK juga berhak mendapatakan sakramen seperti halnya umat non-disabilitas,” jelas Romo Dwi.
Dikatakan, semasa menjabat Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Bogor dirinya sempat berinisiatif merumuskan format pengajaran untuk UBK. “Ketika saya menjadi ketua seksi Katekese selama 6 tahun, terlintas di benak saya untuk membuat formula pengajaran untuk UBK atau penyandang disabilitas. Karena itu saya menyambut positif ajakan KOMPAK agar UBK juga berhak mendapatkan pembinaan iman,” tandasnya.
Dalam kunjungan yang memiliki misi sosialisasi UBK tersebut pengurus KOMPAK Shenny Chaniaraga dan Anna Sofia menjelaskan kegiatan KOMPAK selama ini termasuk pembinaan iman yang sudah dilakukan sekitar 2 tahun terakhir di Paroki BMV Katedral Bogor. “Untuk mensosialisasikan UBK kepada umat, mulai saja dengan misa bersama umat non-disabilitas,” saran Shenny. Dia menyatakan, KOMPAK siap membantu kebutuhan Paroki Sukabumi terkait penyampaian dan materi pembinaan iman seperti pelatihan bahasa isyarat untuk calon pembakti UBK di Paroki Sukabumi.
Usai mengunjungi Paroki Sukabumi, pengurus KOMPAK memenuhi undangan Ketua Pendamping UBK Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Kota Wisata, Mikaela Primastuti. Rima, demikian sapaan akrab ketua pendamping UBK ini berdiskusi sembari menyampaikan permasalahan yang terjadi saat melakukan pembinaan iman terhadap UBK khususnya penyandang tunagranita. Pihaknya membutuhkan saran dan kerja sama dari KOMPAK untuk memberikan pembinaan iman dan pengajaran katekese termasuk pemberian sakramen kepada UBK. “Maka itu kami meminta saran dalam pembinaan dan pengajaran iman kepada para UBK terutama tunagranita,” ujar Rima saat berdialog dengan pengurus KOMPAK.
Seperti halnya di Paroki Sukabumi, Shenny dan Anna berkomitmen untuk lakukan kerja sama agar para UBK di Paroki Kota Wisata dapat memperoleh haknya sebagai warga gereja. Shenny mengatakan, KOMPAK siap membantu dan bekerja sama dengan pendamping UBK di Paroki Kota Wisata.
(Jam)