Anda di sini
Beranda > Sajian Utama > Paroki Katedral Akan Rayakan Pesta Nama

Paroki Katedral Akan Rayakan Pesta Nama

Loading

Setiap Gereja Katolik Roma di dunia pasti memiliki nama santo/santa/orang kudus pelindung. Paroki Katedral sendiri memiliki nama pelindung Beatae Mariae Virginis atau Santa Perawan Maria dalam bahasa Indonesia. Di banyak tempat setiap memperingati nama pelindung gereja biasanya dirayakan dengan meriah. Untuk pertama kalinya pada 2017 ini, Paroki BMV Katedral akan merayakan pesta nama pelindung gereja.

Seksi Liturgi bersinergi dengan berbagai seksi laiinya tengah merancang perhelatan akbar Sabtu 9 Desember mendatang. Sebenarnya pesta nama Paroki Katedral diperingati setiap 8 Desember. Namun, karena tahun ini tanggal 8 Desember jatuh pada Jumat maka digeser ke Sabtu, 9 Desember agar dapat diikuti oleh banyak umat.

Berbagai rangkaian kegiatan menarik disiapkan dalam kegiatan ini. Mulai dari misa dengan mengarak sekitar 30 panji wilayah, kategorial, serta seksi sampai pesta rakyat setelah misa pukul 17.00 WIB. “Tentu kami berharap seluruh umat dapat hadir dan merayakan bersama pesta nama Paroki Katedral,” ujar Ketua Panitia Wiyogo di sela-sela rapat panitia, Rabu (18/10).

Paroki Katedral Bogor memilih Santa Pelindung, yakni Beatae Mariae Virginis atau Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa, yang diperingati setiap 8 Desember.

Maria ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini. Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatanNya kepada manusia. Tuhanlah sumber rahmat, sedang Maria hanyalah ‘saluran’nya. Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna diperkandungkan tanpa noda dosa, suci, dan tak bercela di hadapan Allah. Dalam rahim Maria, Perawan yang murni, Allah menemukan singgasana yang pantas bagi PuteraNya. Melalui Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia.

Santa Maria sudah pasti menjadi orang Kristen yang pertama karena Marialah yang pertama menyambut Yesus di dunia ini, yaitu ketika mengatakan “ya” untuk menjadi ibuNya. Santa Maria mempunyai pengaruh yang kuat, tetapi lembut pada masa Gereja awal. Maria adalah teladan sepanjang masa. Dengan memilih Santa Perawan Maria sebagai nama pelindung gereja ini, harapannya agar umat meneladani semangat kesanggupan dan kesetiaannya menerima tugas mengambil bagian dalam karya keselamatan Tuhan untuk menghadirkan Yesus dalam kehidupan sehar-hari. Untuk mewujudkan panggilan itu tentu tidak mudah, namun sikap berserah itulah yang akan memampukan kita konsekuen dengan pilihannya. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu itu”.

(John) 

Leave a Reply

Top