Momentum perayaan Natal 2017 ini menjadi momentum untuk merajut kebersamaan baik lintas suku, agama, ras, golongan, dan generasi untuk banyak keuskupan salah satunya Keuskupan Bogor. Perayaan Natal Keuskupan Bogor yang digelar di Gereja St. Fransiskus Asisi Sukasari, Kota Bogor dihadiri oleh banyak pihak diantaranya gusdurian, badan sosial lintas agama (Basolia), dan para pejabat pemerintahan kota (Pemkot) seperti Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Ketua Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor Daud Dareno, Selasa (26/12).
Bima menyapaikan rasa syukurnya karena perayaan Natal dapat berjalan lancar tidak hanya di Kota Bogor namun juga di seluruh Indonesia. “Kami semua jajaran Pemkot Bogor tidak hanya ingin mengamankan perayan Natal tapi juga ingin menjadi bagian dari kebahagiaan umat Kristiani ini,” katanya.
Ia juga mengungkapkan syukurnya atas toleransi yang begitu gencar digaungkan oleh para pemuka agama salah satunya Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur. “Sekadar cerita, setiap kami umat Muslim merayakan Lebaran, setelah Sholat Ied yang pertama kali ada di rumah dinas wali kota pasti Bapa Uskup Monsinyur Paskalis bahkan sebelumnya sudah hadir,” ujar Bima. Hal ini membuktikan bahwa umat Katolik melalui para pemimpinnya berkomitmen untuk merajut toleransi di Kota Hujan ini.
Senada dengan Bima, Monsinyur Paskalis juga menekankan soal kebersamaan dalam kesempatan ini. “Natal adalah momen kelahiran Yesus Kristus yang harus disambut dengan sukacita dan kegembiraan ini. Hari ini kita merayakan kegembiraan tersebut dengan saudara-saudari kita lintas iman, ini adalah saat yang baik untuk membangun persaudaraan yang kuat dalam sukacita,” tukasnya.
Perayaan Natal ini diisi juga dengan ramah tamah dan hiburan seperti modern dance dari Paroki BMV Katedral dan akustik dari Paroki St. Fransiskus Asisi Sukasari.
(John)