[BOGOR] Natal atau peristiwa lahirnya Yesus Kristus ke dunia sejatinya menjadi pembuktian kasih, pengampunan, kedamaian, pelayanan dan kebaikan bagi sesama. “Esensi Natal adalah keselamatan dari Allah. Yesus adalah Tuhan, dan bukan Nabi. Ia telah dipersiapkan untuk menyelamatkan umat manusia. Untuk mencapai keselamatan itu, kita umat Kristiani hendaknya mengutamakan cinta kasih, kedamaian, dan berbuat baik kepada sesama, khususnya bagi bangsa ini,” papar Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Bogor, RD Christoforus Tri Harsono dalam kotbah Misa Malam Natal pukul 17.30 WIB di Gereja Katedral Bogor, Sabtu (24/12).
Di hadapan sekitar 3.000 umat yang memenuhi pelataran hingga halaman parkir gereja tersebut, Pastor Tri Harsono juga menandaskan makna Natal bukanlah terletak pada atribut-atribut yang melekat. “Makna Natal bukan terletak pada teriakan-teriakan Selamat Natal, lagu-lagu Natal, ornamen Natal dan sebagainya. Yang paling penting adalah juga bagaimana kita bersikap mengampuni kesalahan orang lain. Maka penting bagi umat Kristiani untuk tidak sekadar membaca dan menghapal ajaran yang tertuang dalam Kitab Suci atau ajaran Gereja, tetapi kita mau menghidupinya supaya iman kita bertumbuh,” tambahnya.
Pada kesempatan itu Romo Tri Harsono juga menyampaikan apresiasi kepada aparat keamanan, TNI, Polri, dan GP Ansor Kota Bogor yang bertugas mengamankan ibadah Natal. “Karena mereka, ibadah Natal berjalan dengan aman, nyaman dan tertib. Mereka yang mengupayakan dan memberi kesempatan orang lain untuk beribadah dengan nyaman adalah juga bukti kalau mereka telah berbuat kasih dan kebaikan,” pungkasnya.
Sementara itu dalam misa kedua yang dimulai pukul 21.00 WIB Pastor Paroki BMV Katedral RD Dominikus Savio Tukiyo mengungkapkan bahwa Natal adalah momen yang istimewa karena Yesus Sang Juruslamat telah lahir di tengah-tengah umat manusia. “Yesus yang lahir 2000 tahun yang lalu kini juga lahir tidak hanya di gereja ini namun juga di hati kita masing-masing,” ungkap Romo Tukiyo.
Ia berharap agar Natal dapat dijadikan sebagai momentum untuk merefleksikan diri dalam keluarga. “Kehadiran Yesus diharapkan dapat meneguhkan dan menguatkan kita semua dalam menjalani suka duka hidup ini. Semoga Natal dapat benar-benar menjadi moment agar kita semua menjadi manusia baru yang lebih baik,” harap Romo Tukiyo.
(Jam/John)