Anda di sini
Beranda > Nusantara > Kuatkan Kerja Sama BM dan MY

Kuatkan Kerja Sama BM dan MY

Loading

Dua sekolah katolik di Kota Bogor Budi Mulia (BM) dan Mardi Yuana (MY) siap menjalin kerja sama yang positif bagi penguatan pendidikan karakter siswa-siswi di sekolahnya. Hal tersebut ditandai dengan pertemuan akbar antara pengurus yayasan kedua sekolah  tersebut di Aula Sekolah Budi Mulia, Senin (2/10). “Saya dulunya bersekolah di Budi Mulia. Banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan, termasuk tentang hubungan baik antarsiswa, antara siswa dengan guru, dan dengan sekolah katolik lainnya termasuk dengan SMA Mardi Yuana. Ke depan, kami akan lakukan kerja sama dengan SMA Budi Mulia seputar kegiatan ke panti asuhan, rekreasi bersama, olah raga, kesenian dan sebagainya,” ungkap Ketua Yayasan Mardi Yuana Bogor RD Irwan Sinurat di sela-sela pertemuan.

Pertemuan juga dihadiri oleh Ketua Yayasan BM Bogor Bruder Anastasius Tukiman, Kepala SMA BM Hendrika, Kepala SMA MY Yohanes Mintarjo, sejumlah alumni BM dan MY, pengurus OSIS, juga Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Kerja sama tersebut disambut baik oleh Bruder Anastasius yang mengamini pernyataan Romo Irwan bahwa antara BM dan MY selama ini telah terjalin hubungan yang baik. “Kami menyambut baik kerja sama antarsekolah katolik. Hubungan BM dan MY selama ini memang tidak ada apa-apa, tidak ada masalah. Berjalan harmonis dan baik,” kata Bruder Anastasius. Kedua sekolah perlu menyampaikan hal tersebut untuk mengklarifikasi seputar peristiwa yang belum lama ini menimpa sejumlah siswanya.

Uskup Bogor Mgr Paskalis menandaskan, perlu adanya keterbukaan dan komunikasi terutama antara siswa dengan guru. “Kalau ada hal-hal yang bersifat kekerasan yang terjadi di luar sekolah segera laporkan pada guru kalian. Kerja sama harus terus dibangun dan dikuatkan antara siswa, guru, kepala sekolah, ketua yayasan, dan bahkan dengan para alumni. Namun demikian kita meyakini bahwa kedua sekolah ini adalah sekolah yang baik yang menanamkan disiplin bagi murid-muridnya. Nilai-nilai pendidikan di sekolah ini juga berguna bagi siswa-siswinya, dan itu telah dibuktikan dengan banyaknya alumni dari sekolah ini yang berhasil dan berguna bagi masyarakat,” kata Monsinyur.

Di sisi lain Monsinyur mengapresiasi orangtua murid yang tetap percaya pada pembinaan siswa di kedua sekolah tersebut. “Kami mengapresiasi pada orangtua siswa yang mempercayakan pembinaan pendidikan putra-putrinya di sekolah ini. Untuk itu lanjutkan misi sekolah yang baik untuk membina para siswa,” pesan Monsinyur. Dia juga menegaskan, sebagai sekolah katolik, BM dan MY adalah satu kesatuan dimana nilai-nilai kekatolikan juga ditanamkan dalam pendidikan di sekolah tersebut.

Pelatihan Kurikulum

Terkait kerja sama antarsekolah katolik, pada Sabtu (14/10) Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Bogor menggelar pelatihan bagi guru-guru tentang kurikulum 2013. Ketua MPK RD. FX Suyana menyatakan, kerja sama antarsekolah katolik dalam wadah MPK ini rutin dilakukan. “Hal ini untuk menjalin komunikasi dan koordinasi antarsekolah katolik. Ini juga berguna bagi pengembangan SDM terutama para guru. Hari ini kita mengadakan pelatihan tentang implementasi kurikulum 2013,” kata RD Suyana.

Pelatihan itu sendiri dihadiri oleh sekitar 200 guru dari 10 sekolah katolik yang tersebar di Keuskupan Bogor. Instruktur Nasional Kurikulum 2013 Iwan Suyawan yang menjadi narasumber juga menyisipkan pentingnya pendidikan karakter bagi para siswa. “Penguatan pendidikan karakter bahkan bukan menjadi tanggung jawab Depdikbud saja, tapi wajib diterapkan di semua departemen. Ini berarti pemerintah serius memperhatikan pendidikan karakter, terutama untuk anak bangsa sebagai generasi penerus,” katanya.

(Jam)

Leave a Reply

Top