[CINERE] “Tuhan berkenan pada yang hina seumur hidup aku tetap jadi abdi-Nya…” penggalan lirik lagu di atas membuat suasana Gereja Santo Mathias Cinere menjadi khidmat dan suci. Kali ini bertepatan dengan Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elizabeth, Paroki Cinere dipercaya menjadi tuan rumah Tahbisan Presbiterat (Imamat) Keuskupan Bogor. Tahbisan yang bertajuk “Sederhana, Penuh Arti” ini dihadiri sektitar 500 umat se-Keuskupan Bogor. “Tema yang kali ini kami angkat adalah sederhana dan penuh arti. Tema ini adalah harapan umat agar para tertahbis menjadi gembala yang sederhana dan dekat dengan umat,” ujar RD Lucius Joko selaku Ketua Panitia.
Tahbisan Presbiterat ini dipimpin langsung oleh Uksup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, dengan konselebran RD Christoforus Tri Harsono (Vikaris Jendral Keuskupan Bogor), RD Nikasius Jatmiko (Rektor Seminari Tinggi St. Petrus Paulus Bandung), RD Antonius Dwi Haryanto (Ketua UNIO Keuskupan Bogor), dan RD Paulus Haruna (Pastor Paroki St. Mathias Cinere). Tidak kurang dari 70 imam hadir dalam tahbisan ini. Para Frater Diakon yang ditahbiskan adalah Fr. Diakon Yulius Eko Priambodo, Fr. Diakon Bartholomeus Wahyu Kurniadi, Fr. Diakon Heribertus Susanto Wibowo, dan Fr. Diakon Alfonsus Sombolinggi.
Imam atau Pastor macam apa yang sebenarnya diinginkan oleh umat dan gereja? Bapa Uskup menjelaskan bahwa gereja berharap para pastor dapat berani bersaksi terhadap Kristus yang bangkit. “Bersaksi berarti juga membuat ajaran Yesus tetap aktual dan relevan di zaman ini. Jika tidak maka Yesus Kristus hanya menjadi kenangan,” jelas Mgr. Paskalis.
Ia juga berharap agar melalui para pastor khususnya di Keuskupan Bogor, umat dapat merasakan yang dulu 2000 tahun lalu Yesus ajarkan seperti cinta kasih dan pengampunan. “Semoga para pastor yang menjadi cermin keuskupan dapat membuat Gereja Keuskupan Bogor menjadi tenda persaudaraan yang ramah dan hangat,” tukas Uskup Bogor.
Di akhir misa, Monsinyur Paskalis mengumumkan perutusan para imam tertabis yang baru. RD Eko Vikaris Paroki Santo Herkulanus Depok, RD Heri Vikaris Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Kota Wisata, RD Bartho Vikaris Paroki Kristus Raja Serang, dan RD Sombo Vikaris Paroki Keluarga Kudus Cibinong.
Jalan Tuhan memang penuh misteri, namum bila hal itu bisa dilalu dan diyakini akan membawa berkat tersendiri. Salah satu imam yakni RD Bartho mengalami hal itu. Berawal dari koster, Bartho kemudian tertarik ingin menjadi imam. Panggilannya diperkuat dengan terus mendekatkan diri pada Tuhan dan menempuh pendidikan di seminari. Kini ia pun menjadi gembala umat.
Proficiat untuk seluruh imam tertahbis!
(John)