Anda di sini
Beranda > Kelompok Personal > Kursus Evangelisasi Pribadi

Kursus Evangelisasi Pribadi

Loading

K.E.P (Bagian I)

Sudah 15 tahun berturut-turut Keuskupan Bogor menyelenggarakan KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi). Pertama kali diadakan di Paroki BMV Katedral dan Paroki Fransiskus Asisi pada tahun 2003. Kini KEP sudah diselenggarakan di 18 Paroki dan tinggal empat Paroki saja yang belum menyelenggarakannya yaitu di Semplak, Mega Mendung, Cipanas, dan Cianjur.

Untuk apa ikut KEP?

Pertanyaan ini sering muncul ketika Umat Katolik diajak untuk mengikuti KEP. Umumnya mereka mengatakan : “Sebelum dibaptis saya sudah belajar agama selama setahun  dan saya sudah pergi ke Gereja setiap minggu. Apakah itu belum cukup?”

Banyak Umat yang merasa cukup bila sudah menghadiri Misa Kudus setiap minggu dan mengaku dosa dua kali setahun. Padahal pada setiap akhir Misa, Pastor selalu mengatakan : “Pergilah engkau diutus” dan Umat menjawab : “Amin.”

Ini berarti kita sebagai Umat Katolik mempunyai kewajiban untuk “pergi mewartakan Kabar Baik.” 

Bahkan Santo Paulus pernah berkata :  “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil”    (1 Kor 9: 16).

Yang menjadi masalah adalah masih banyak Umat yang belum memahami bahwa kaum awam juga wajib mewartakan Kabar Baik, bukan hanya tugas para Pastor.

Apakah sih KEP itu?

KEP adalah kesempatan baik bagi Umat Katolik untuk mengenal dan menyadari tugas utamanya sebagai pengikut Kristus, yaitu mewartakan Kabar Baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui KEP kita belajar menumbuhkan iman Katolik secara lebih mendalam sehingga kita dapat  melaksanakan tugas perutusan masing-masing dengan baik. Kita diajak untuk mewartakan Kabar Baik melalui setiap profesi kita, baik sebagai ibu rumah tangga, karyawan, pengusaha, pedagang, seniman, dll. Bagaimana caranya, akan dijelaskan dan diajarkan saat kita mengikuti KEP.

Para Uskup sedunia, setelah Konsili Vatikan II (1965) mengharapkan suatu gelombang baru dalam pewartaan Injil, baik di lingkungan Gereja maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu maka pada tahun 1975 diselenggarakan Sinode Uskup sedunia, khusus untuk memikirkan, mendoakan, dan merumuskan tugas pewartaan Injil untuk seluruh Umat Katolik. Hasil Sinode diumumkan oleh Paus Paulus VI melalui Imbauan Apostolik “Pewartaan Injil Pada Jaman Modern” (Evangelii Nuntiandi).

Di Jakarta KEP dimulai tahun 1986 oleh Pastor L. Sugiri van den Heuvel, SJ. dengan dukungan Mgr. Leo Sukoto SJ., Uskup KAJ pada saat itu. Bersama timnya, beliau menerjemahkan buku panduan penginjilan dari Amerika yang sejak itu diberi nama buku Misi Evangelisasi. Sejak tahun 1988 buku Misi Evangelisasi menjadi buku panduan untuk KEP di seluruh Paroki.

Kesaksian

Penulis mengikuti KEP bersama isteri pada bulan Februari 2002 di Shekinah, Duta Merlin Jakarta. Pada saat itu KEP belum dimulai di Keuskupan Bogor. Suatu hari muncul dorongan yang kuat dari dalam hati untuk mendaftarkan diri, walaupun belum tahu apa maksud dan tujuan KEP. Jarak yang cukup jauh, waktu tempuh yang cukup lama (4 – 5 jam pulang pergi), disertai banjir dan macet parah  yang kerap menghadang, tidak menyurutkan semangat kami untuk mengikuti kursus.

Empat kali seminggu, selama lima bulan kami berangkat ke Duta Merlin. Anehnya, semua itu kami jalani dengan penuh sukacita. Jujur saja kami tidak dapat menjawab, bila ditanya mengapa kami mau melakukan itu semua. Hanya satu hal yang kami tahu, melalui KEP hidup kami berubah. Kami merasa menjadi “manusia baru”. 

Misalnya bila dulu menghadiri Misa Kudus hanyalah sekedar  rutinitas, maka kini kami mulai dapat menghayati makna Misa Kudus dan menikmatinya sebagai undangan langsung dari Yesus Kristus bagi setiap Umat-Nya. Bila dulu saya sangat emosional di jalan raya karena kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas, kini saya dapat lebih sabar dan tenang dalam berkendaraan. Dan masih banyak lagi perubahan yang terjadi melalui proses yang menakjubkan.

KEP adalah panggilan

Mengikuti KEP adalah suatu kebutuhan sekaligus panggilan.

Banyak Umat yang bertahun-tahun  selalu menolak saat diajak mengikuti KEP, namun suatu hari muncul keinginan yang kuat dari dalam dirinya sendiri untuk mendaftarkan diri.

Banyak juga yang mengatakan mau ikut KEP karena telah melihat perubahan, entah dalam diri pasangannya, orangtuanya, anaknya atau temannya yang telah mengikuti KEP. Sehingga merasa penasaran, ingin tahu apa yang dipelajari dalam KEP ini.

Peserta KEP di Keuskupan Bogor patut berbangga karena KEP mendapatkan perhatian dan dukungan yang luar biasa dari Bapak Uskup, yaitu Mgr. Michael Cosmas Angkur OFM dan kini dilanjutkan oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM. Bahkan pada setiap Misa pada Retret Pengutusan, Bapak Uskup berkenan hadir untuk mengutus para Peserta KEP.

Selamat menikmati Kursus Evangelisasi Pribadi dan memulai hidup yang baru bersama Kristus.

(Andrianto B)

4 thoughts on “Kursus Evangelisasi Pribadi

  1. Selamat Sore Pak Adriano,
    Pertama kali diadakan KEP / SEP di Bogor tahun berapa?

    Terimakasih.

  2. KEP sungguh membuat perilaku saya semakin mengejawantah dan berbanding lurus dengan iman saya. Tks pak

Leave a Reply

Top