[KATEDRAL] Biro Ekologi Keuskupan Bogor dibawah Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Bogor menggelar perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Komplek Gereja Katedral Bogor, Sabtu (15/10). “Seorang Pastor Fransiskan pernah bercerita kepada saya bahwa Tanah Sunda ini diciptakan saat Tuhan sedang tertawa. Betuk yang bergunung-gunung, tanah yang subur, air yang melimpah adalah bentuk sukacita yang Tuhan berikan kepada kita. Semoga kita bisa merawatnya dan tetap menjaga kehijauan Tanah Sunda ini,” pinta Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur dalam sambutannya.
Peringatan HPS bertajuk “Hijaukan Bumi, Rumah Kita Bersama” ini diisi dengan pameran hasil karya ekologi dan lomba pangan sehat dari paroki-paroki se-Keuskupan Bogor. Kegiatan ini dibuka dengan tarian Langgir Badong khas Bogor yang dibawakan oleh SMA Budi Mulia Bogor, serta penjemputan rombongan Bapa Uskup oleh mang lengser. Guru Seni Tradisional SMA Budi Mulia, Ade Suarsa menjelaskan bahwa budaya yang ditampilkan oleh siswa-siswi Budi Mulia ini adalah budaya khas Tanah Sunda. “Mang lengser adalah sesepuh pada jaman Kerajaan Pajajaran. Mang lengser bertugas untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat akan kedatangan seorang raja yang pada perayaan ini adalah Bapa Uskup,” jelas pendiri Sanggar Etnik Daya Sora (Edas) Kota Bogor itu.
Seluruh rangkaian kegiatan Hari Pangan Sedunia ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur dengan konselebran Pastor paroki Katedral RD Dominikus Savio Tukiyo, Ketua Biro Ekologi Keuskupan Bogor RP Yulius, RD Eko, Diakon Jeremias Uskono, dan Diakon Gregorius. “Hari ini kita memperingat pangan yang semakin hari semakin menipis dan menjadi krisis karena ulah manusia. Paus Fransiskus mengajak kita untuk berhabat dengan alam, menjadikan dunia ini sebagai rumah melalui Laudato Si. Maka marilah kita jaga alam semesta!,” pungkas Uskup Paskalis.
Lomba pangan sehat yang diikuti oleh 16 peserta di Keuskupan Bogor dimenangkan oleh Paroki Kristus Raja Serang, sedangkan juara 2 adalah paroki termuda di Keuskupan Bogor yakni Ignatus Loyola semplak dan juara 3 dimenangkan oleh Paroki Santo Fransiskus dari Asisi Sukasari.
(John)