Memperingati Hari Komunikasi Sosial (Komsos) Sedunia Mei lalu, gereja tak pernah absen mengingatkan umat tentang pentingnya berkomunikasi. Hal itu tercermin dalam setiap tahun, Vatikan selalu memberikan tema Hari Komsos Sedunia yang relevan dengan kehidupan umat.
Pada hari Komsos sedunia kali ini, Gereja Katolik menggaungkan “Jangan Takut, Aku Besertamu: Komunikasikan Harapan dan Iman”. Menarik untuk disimak tema tersebut. Tema ini terlihat lebih membumi, konkret, dan aktual ketimbang tema-tema sebelumnya. Gagasan yang ada dalam tema tersebut juga mendarat dan mengena kaitannya dengan kabar sukacita atau Injil yang ditulis oleh empat penulis ulung, Matius, Markus, Lukas,dan Yohanes.
Mengapa mereka disebut penulis ulung? Coba simak bagaimana keempatnya mendeskripsikan narasi saat Tuhan Yesus lahir, masa kecil, remaja, dewasa, menderita, wafat hingga bangkit dari alam maut, dan menjumpai murid-muridNya. Keempat pengarang Injil tersebut mampu menuturkan dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, bercerita, dan tidak membosankan. Simak pula bagaimana mereka menuliskan relasi Yesus dengan orang-orang di zamannya. Gaya penulisannya saat ini dikenal dengan model tulisan feature, yang secara harafiah bisa diartikan sebagai model naratif, bertutur, seperti cerpen atau novel dengan imajinasi namun faktual. Itulah gaya penulisan keempat pengarang Injil.
Bila dikaitkan antara tema Hari Komsos Sedunia dengan motivasi keempat pengarang Injil itu mengabarkan kisah Yesus, jelas sungguh relevan. Yesus yang dikisahkan, ditulis, dideskripsikan dalam Injil memiliki tujuan hidup yang nyata. Dan itu lugas dituliskan.
Lalu apa yang bisa dipelajari dari keempat pengarang Injil itu pada masa sekarang? Apakah mereka sudah mengenal ilmu jurnalistik pada zamannya? Mengapa mereka bisa menuliskan kisah Yesus dengan sangat menarik? Barangkali jawabannya, menulis sesungguhnya adalah persoalan given, hal yang sesungguhnya didapatkan manusia sejak lahir. Muaranya adalah komunikasi. Keempat pengarang Injil mampu menuliskan hal tersebut tentu bukan lantaran pesoalan given semata tapi lebih dari itu ada penyertaan Roh Tuhan di dalamnya .
(John)