[MANADO] Setelah sukses menggelar Indonesian Youth Day pertama pada 2012 lalu di Keuskupan Sanggau Kalimantan Barat, Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) kembali menyelenggarakan kegiatan 5 tahunan ini di Keuskupan Manado Sulawesi Utara mulai Sabtu (1/10) sampai Kamis (6/10). Sekitar 3000 Orang Muda Katolik (OMK) dari 37 keuskupan di Indonesia berbondong-bondong masuk ke Kota Manado melalui jalur darat, laut, dan udara. Kegiatan yang bertajuk “OMK: Sukacita Injil di Tengah Masyarakat Indonesia yang Majemuk” ini dimulai dengan live in selama 3 hari di paroki-paroki di Keuskupan Manado, live in berlangsung dengan lancar. Seluruh peserta yang tersebar di berbagai desa di Provinsi Sulawesi Utara ini disambut dengan hangat oleh masyarakat. Mengingat kegiatan ini telah direncakan dan disosialisasikan sejak 1 tahun silam, masyarakat dari berbagai unsur agama pun sangat antusias menyaksikan perhelatan akbar kaum muda se-Indonesia ini.
Setelah menyelesaikan live in, pada Selasa (4/10) seluruh peserta dikumpulkan di lapangan Koni Sario Kota Manado. Setiap keuskupan melakukan defile atau perhelatan budaya dengan berjalan kaki menuju Stadion Kalabat. Para peserta pun antusias mempersiapkan arak-arakan tersebut mulai dari pakaian sampai tari khas daerahnya ditampilkan dengan sangat baik. Salib IYD dari masing-masing keuskupan juga ikut diarak. Salib itu pun memiliki ciri khasnya masing-masing diantaranya Salib Keuskupan Bogor yang terbuat dari akar-akaran, Salib Keuskupan Agung Semarang yang terbuat dari wayang, dan berbagai salib lainnya.
Sebelumnya, di Lapangan Koni Sario, Vicky Lumentut Walikota Manado mengungkapkan apresiasinya kepada OMK se-Indonesia yang telah live in dan akan melanjukan kegiatan di Kota Manado. “Selamat berproses, silahkan menikmati keindahan Kota Manado, silahkan berinteraksi dengan masyarakat Manado, semoga dapat berjalan lancar sampai selesai,” ungkapnya.
Waktu menunjukan pukul 18.00 WITA. Misa pembukaan Indonesian Youth Day ke-2 pun dimulai. Misa yang digelar di Stadion Kalabat ini dipimpin langsung oleh Uskup Manado Mgr. Josef Suwatan MSC dengan konselebran uskup-uskup se-Indonesia. Hadir juga Nuncio atau Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. antonio Guido Filipazzi. Ekaristi yang dihadiri sekitar 5000 orang yang terdiri dari OMK dan umat di Manado inj dimulai dengan perarakan salib IYD setiap keuskupan.
Dalam sambutanya Mgr. Josef Suwatan MSC berharap setelah mengikuti kegiatan ini OMK dapat berkontribusi untuk orang-orang disekitarnya. “Semoga setelah mengikuti kegiatan ini anda semua dapat berkarya bagi bangsa dan negara,” pintanya. Ia juga mengatakan bahwa misa pembukaan pada hari ini bertepatan dengan peringatan Santo Fransiskus dari Asisi, seorang kaya yang karena panggilan Allah dapat menjadi pembawa damai bagi yang hina dina, semoga OMK juga dapat meneladaninya.
Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo menjelaskan tema sukacita injil yang digagas selama ini. Sukacita injil juga berarti membawa damai, “OMK harus bisa membawa damai untuk sesama, diri sendiri, dan alam semesta,” tutur Uskup KAJ itu dalam Kotbahnya.
Salib merupakan ciri dari IYD. Salib diestafetkan dan diprosesikan, Mgr. Suharyo berharap agar kegiatan ini bukan hanya sekedar upacara lahiriah namun juga merupakan ungkapan iman yang mendalam sebagai ungkapan syukur atas pengorbanan Yesus Kristus. Kegiatan hari ke-4 ini diakhiri dengan penyerahan salib IYD dari OMK Keuskupan Sanggau sebagai tuan rumah IYD pertama kepada OMK Keuskupan Manando sebagai tuan rumah IYD tahun ini. Pesta kembang api menambah meriah pembukaan IYD kali ini.
(John)