[KATEDRAL] Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang BMV Katedral melaksanakan pesta demokrasi melalui Konferensi Cabang (Konfercab) guna memilih ketua dan wakil ketua baru bagi kelangsungan organisasi, pada Sabtu, 28 Februari di Aula Gedung Paroki Katedral.  Konferensi V WKRI Katedral ini bertema “Mewujudkan Organisasi yang Berdayaguna bagi Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan Hidup”.

Konfercab kali ini dihadiri oleh 90 anggota organisasi yang berasal dari ranting-ranting dan 60 orang lainnya  berasal dari tamu undangan dan anggota koor.  90 orang yang memiliki hak suara untuk memilih pemimpin baru ini, semua melalui proses yang sesuai dengan ketentuan organisasi, di antaranya memiliki surat mandate dari ketua ranting masing-masing.

Langkah-langkah konfercab terdiri dari 5 siding pleno yang setiap sesi memiliki tujuan yang berbeda.  Pleno 1, berisi tentang pengesahan kuorum, pengesahan rancangan jadwal acara dan pengesahan rancangan pedoman tata tertib.  Pleno 2, berisi tentang laporan tertanggungjawaban DPC selama masa bakti, tanggapan dari peserta atas laporan tersebut dan kepengurusan lama demisioner.  Dengan pleno 2 ini, berarti selesailah sudah seluruh tugas dari pengurus yang lama.

Pleno 3, berisi tentang pembacaan rancangan kerja untuk masa bakti selanjutnya bagi pengurus yang akan terpilih dan laporan dari hasil verifikasi keuangan.  Apabila rancangan kegiatan yang telah dibuat oleh pengurus lama, beserta para ketua ranting ini disetujui forum, pleno 3 dapat disahkan.

Pleno 3 merupakan pleno yang penting bagi masa depan kelangsungan organisasi.  Karena pada pleno ini, adalah saat memberikan suaranya bagi seluruh pemilih, kepada siapa mereka mempercayakan tampuk kepemimpinan organisasi yang akan berjalan selama tiga tahun.  Tentu saja setiap anggota menginginkan organisasi yang menjiwai visi dan misi organisasi yang menjadi nyawa organisasi.

Pada sesi ini ada 4 kandidat yang bersedia untuk mendarmabaktikan dirinya bagi organisasi.  Mereka adalah Anna Helen Maria Matuli, Katarina Catri Erliana, Fransisca Linda E Panjaitan, dan Dionisia Marjory Mardie Simauw.

Setelah mereka menyampaikan visi dan misi pribadi, seluruh kartu suara sejumlah peserta pemilih dibagikan kepada para pemilih.  Ketentuannya, setiap peserta pemilih berhak memberikan suara untuk memilih dua nama untuk ketua dan wakil ketua.

Kembali Terpilih

Setelah jumlah suara dihitung yang disaksikan oleh seluruh yang hadir sekitar 150 orang, terhitung, yang mendapatkan suara terbanyak yaitu, Katarina Catri Erliana (ketua lama) mendapatkan 70 suara dan Fransisca Linda E Panjaitan mendapatkan 45 suara, sehingga mereka berdua yang dipercaya sebagai ketua dan wakil ketua.

Seusai penghitungan dan penetapan tugas mereka, Perayaan Ekaristi sebagai puncak iman Katolik dilangsungkan dan dipimpin oleh RD Dominikus Savio Tukiyo selaku Pastor Penasehat Rohani Wanita Katolik RI Katedral.  Pada homili, romo mengatakan, 3 ciri konkrit sebagai murid Yesus, yaitu mengampuni, mendoakan dan mengasihi musuh.  Hidup yang memiliki kepantasan tersebut yang hidup dalam kasih Tuhan.

Sesuai dengan visi misi dari wakil ketua terpilih, agar WKRI cerdas, berkualitas dan bekerja dengan tuntas, Romo Tukiyo juga berpesan agar seluruh anggota belajar untuk menciptakan organisasi yang berdayaguna di tengah masyarakat, mencintai lingkungan hidup, bukan hanya alam saja melainkan juga sesama dan seluruh ciptaan Tuhan.  Seusai Misa Kudus, pelantikan pengurus terpilih dilakukan oleh Presidium Dewan Pengurus Daerah Keuskupan Bogor serta mendapatkan berkat dari pastor penasehat rohani.

Catri dan Linda memiliki tugas dan tanggungjawab atas kepercayaan anggota yang berasal dari 9 ranting, untuk menciptakan organisasi yang dijiwai oleh Roh Kudus dan mencerminkan sebagai murid Yesus yang sejati.  Keduanya mengharapkan dukungan, bantuan dari seluruh anggota agar mereka dapat menjadi rekan kerja dan pelayan bagi sesama bukan sebagai bos dari anggota organisasi WKRI. 

(YC)