[KATEDRAL] Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Bogor menyerukan agar seluruh imam dan umat di Keuskupan Bogor, khususnya di Paroki Katedral Bogor melakukan pertobatan misioner. Hal tersebut dimaksudkan agar umat hendaknya tidak hanya dibawa untuk mengenal Kristus, melainkan harus menyebarkan kabar sukacita, damai sejahtera Kerajaan Allah bagi orang lain. “Saya mengajak seluruh imam dan umat bersama-sama melakukan pertobatan misioner,” kata Monsinyur di hadapan ratusan umat yang mengikuti pelantikan Pastor Paroki Katedral Bogor di Gereja Katedral, Sabtu (4/10).
Uskup menjelaskan, pertobatan misioner juga harus diikuti dengan sikap konkret dalam kehidupan sehari-hari semisal berdoa, bekerja dan melakukan aktivitas di lingkungan serta kegiatan-kegiatan rohani dan kemasyarakatan lainnya. Dia berharap dengan pertobatan misioner secara bersama-sama, bahu membahu antar umat, antar imam dan antar umat dengan imam, kehidupan spiritualitas umat di katedral makin meningkat.
Dalam bagian lain, Uskup menegaskan, upaya regenerasi harus dilakukan dan menjadi salah satu cara agar gereja bisa melakukan pertobatan yang misioner. “Gereja perlu melakukan pertobatan misioner, meningkatkan kualitas iman umat, dan untuk itulah Romo Tukyo dilantik menjadi Pastor Paroki Katedral Bogor menggantikan Romo Benyamin Sudarto,” tegas Monsinyur. Uskup berharap umat mau menerima dan membantu tugas Romo Tukiyo sebagai pastor paroki. “Dan saya percaya, pastor paroki yang dilantik hari ini adalah juga pilihan umat. Maka itu mari kita bersama memperbaharui sikap dan membangun paroki yang istimewa ini,” imbuhnya. Kepada Romo Tukiyo, Uskup berpesan agar selalu mendengar apa yang dibutuhkan oleh umat.
Romo Tukiyo dalam atas sambutannya mengaku agak terkejut mengetahui ia diminta menjadi Pastor Paroki. “Terus terang saya tidak punya pengalaman menjadi pastor paroki, bahkan di paroki-paroki kecil sekali pun. Sekali bertugas ditempatkan di katedral yang merupakan barometer paroki-paroki lainnya. Tugas ini tidak mudah, maka saya mohon bantuan Bapa Uskup, rekan-rekan imam dan seluruh umat untuk bekerja sama membangun paroki ini,” tandas Romo Tukiyo.
Diungkapkan olehnya, awalnya dia sempat bertanya dalam hati, “Mengapa harus saya?”. Namun pertanyaan ini akhirnya luluh dengan kemantapan imannya akan tugas panggilan sebagai seorang gembala. “Saya mengutip apa yang dikatakan Romo Driyanto (Vikaris Yudisial, rekan imam, red) yang mengatakan, untuk itulah kami ditahbiskan. Ucapan itu membuat saya menerima tugas tersebut,” tutur imam yang sempat menjadi Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Bogor ini.
Sejak dilantik, Romo Tukiyo resmi menggantikan Romo Benyamin Sudarto yang ditugaskan menjadi Pastor Paroki di Kota Wisata, Cibubur.
(Ari/Jam)