[BOGOR] Ruang Rapat Tengah Balai Kota Bogor, Jumat (12/6) siang disulap menjadi aula dipenuhi oleh ratusan siswa SMA dan mahasiswa. Mereka khusus datang untuk mendengarkan sharing motivasi yang dibagikan oleh empat pria bergelar doktor yang mengaku menggapai sukses dari bawah. Adalah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Jeffrey Winters (Profesor dari North Western University), Arif Satria (Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB), dan Hasan Hambali (Pemilik Hotel Salak The Heritage) berkisah tentang secuil perjuangannya menggenggam gelar S3.
Dalam acara yang digagas Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor Hospitality Institute (BHI), Bima menyatakan, tidak ada jalan pintas menuju sukses. “Kalau kalian ingin maju, belajarlah terus. Sekolah dan sekolah lagi, ambillah kesempatan memperoleh beasiswa. Itulah yang saya lakukan saat mendapatkan beasiswa di Australia. Sambil kuliah, saya bersama istri dan anak saya merajut masa depan. Seusai pulang kuliah, saya ikut mengasuh si kecil, istri membantu bekerja,” kisahnya. Harta, kata Bima bisa habis, tapi ilmu sampai kapan pun akan terpakai. “Kesuksesan butuh proses. Milikilah passion, lakukan apa yang kalian sukai. Tidak ada pekerjaan yang lebih nikmat selain melakukan apa yang kita cintai,” ujarnya.
Jeffrey Winters berbagi pengalaman saat ia mendapat beasiswa untuk bersekolah di Yogyakarta. “Saya lahir dari orangtua yang hanya buruh dan tidak pernah mengenyam pendidikan hingga college atau universitas, apalagi hingga doktor. Namun demikian orangtua menanamkan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Saat saya lulus, bayangan saya hanyalah bekerja menjadi pengacara. Namun ketika dapat tawaran beasiswa di Yogyakarta, saya tertarik padahal saya tidak tahu dimana Yogyakarta. Indonesia pun saya tidak tahu. Akhirnya saya mendalami politik di Indonesia dan Asia Tenggara,” kisahnya. Jeffrey berpesan, hidup harus memiliki rencana, namun ketika ada kesempatan lain yang lebih baik dari rencana yang kita buat, kita bisa berbelok arah. “Yang penting kesempatan itu jauh lebih baik dan memberi manfaat. Milikilah kemauan untuk menggapainya,” katanya.
Arif Satria dulunya hampir menjadi atlet bulutangkis. “Saya hampir masuk pelatnas, namun ternyata hidup berubah arah. Sejak kecil saya hobi membaca dan menulis. Kegemaran itu berlanjut hingga di bangku kuliah. Dari artikel yang dimuat di media dan buku yang saya buat, saya banyak diundang menjadi pembicara di berbagai seminar di dalam dan luar negeri,” kata doktor muda yang mendapat beasiswa di Jepang ini. Arif berpesan pada anak muda yang hadir untuk seallu berusaha dan mengambil kesempatan yang ada. “Saya terapkan pada mahasiswa saya untuk mulai menulis, karena banyak manfaat dari menulis,” ujarnya.
Sedangkan Hasan Hambali memberikan tips sukses berdaarkan pengalamannya membangun bisnis pariwisata dan hotel, yakni sikap yang baik dan simpatik. “Saya belajar rumus-rumus, integral, matematika dan sebagainya saat kuliah. Ternyata dalam hal bisnis yang paling utama kita perlu memiliki keterampilan yang dinamakan hospitality. Ini adalah sikap keramahtamahan, terbuka dan komunikasi yang baik dengan orang lain,” kata doktor dari IPB ini. Menurutnya pendidikan memang penting, namun hospitality yang ternyata banyak menuntun orang mencapai sukses.
(Jam)