[SUKARAJA] Bunda Maria adalah teladan iman manusia kepada Tuhan Yesus Kristus. Demikian dikatakan Uskup Bogor Monsinyur Paskalis Bruno Syukur dalam misa pembukaan bulan Maria, Sabtu (1/5) sore. Bertempat di Taman Doa Bumi Maria Sareng Para Rasul (BMSPR), Paroki Santo Andreas Sukaraja menggelar misa pembukaan bulan Maria yang dipimpin langsung oleh Monsinyur Paskalis Bruno Syukur dengan konselebran RD Robertus Eeng Gunawan dan RD Yulius Eko Priyambodo.
Perayaan yang diawali dengan perarakan patung Maria mengitari Taman Doa BMSPR ini dihadiri sekitar 180 orang. Terpantau puluhan akun juga terhubung secara virtual di Kanal KomsosPSAbogor yang menyiarkan perayaan secara daring. Dalam perayaan pembukaan bulan Maria ini, Komsos St. Andreas berkolaborasi dengan Komsos BMV Katedral Bogor.
Bapa Uskup dalam homilinya menyampaikan bahwa tradisi Gereja Katolik dalam menghormati Bunda Maria bukanlah sekadar pribadi dari Bunda Maria. “Tradisi Gereja Katolik bukan hanya menghormati Bunda Maria semata-mata karena keistimewaanNya sebagai pribadi. Namun karena Bunda Maria mendapat karunia yang luar biasa dari bapa di surga yakni Dia diangkat menjadi bunda Tuhan,” katanya.
“Bunda Maria adalah teladan iman kita kepada Yesus Kristus dan teladan persatuan dengan Yesus sendiri. Perkataan Yesus mengenai ‘Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya’ itulah yang dihidupi oleh Bunda Maria. Sehingga Dia tidak pernah berpisah dari Yesus. Terbukti dari kehadiran Bunda Maria di setiap karya-karya Yesus hingga di kayu salib,” ujarnya.
Bapa Uskup menegaskan bahwa iman yang dimiliki oleh Bunda Maria haruslah dijadikan telada bagi Umat Katolik. Karena melalui segala perbuatannya Bunda Maria sungguh-sungguh bersatu dengan Yesus sendiri.
Pada akhir homili Bapa Uskup mengajak para umat untuk menjadikan pembukaan bulan Maria ini sebagai kesempatan dalam mempertegas iman kita kepada Yesus. “Marilah kita menjadikan Bulan Maria ini sebagai kesempatan untuk memperdalam iman kita. Mempertegas kembali iman kita agar dapat benar-benar bersatu dengan Yesus Kristus. Sehingga bila kedepannya kita menghadapi berbagai godaan dan tantangan maka kita tidak akan melepas Yesus Sang Juru Selamat,” pungkasnya.
Penulis: Agnes Marilyn | Editor: Aloisius Johnsis