[KATEDRAL] Setelah buka bersama 2020 ditiadakan akibat Pandemi Covid-19, Seksi HAK (Hubungan Antaragama dan Kepercayaan) Paroki BMV Katedral Bogor menggelar kembali acara buka puasa bersama, Selasa (4/3) sore. Sejak pukul 17.00 WIB para tamu undangan hadir memasuki area Aula Paroki dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Pada pintu masuk tamu-tamu disambut OMK yang bertugas sebagai among tamu. Mereka diarahkan untuk mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh di tempat yang telah tersedia.
Uskup Bogor Monsinyur Paskalis Bruno Syukur bersama Ketua Komisi HAK Keuskupan Bogor RD Dionnysius Manopo dan Moderator Seksi HAK Katedral RD Agustinus Nanang hadir menyambut para tokoh pemerintahan dan lintas agama. Mereka adalah Danrem 061 Surya Kencana Bridgjen TNI Achmad Fauzi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH Mustofa Abdullah Bin Nuh, Ketua Badan Sosial Lintas Agama KH Zainal Abidin, dan Habib Muhammad Syahir Alaydrus.
Dalam tausiahnya Habib Syahir menjelaskan perdamaian antaragama adalah penting adanya untuk menyatukan semua, karena pada hakikatnya manusia adalah satu dan Tuhan penciptanya. “Tuhan hanya satu di dunia ini, namun persepsinya saja yang berbeda. Semua panggilan terhadap Tuhan, baik Yesus, Yahweh, Brahman, Wisnu, Siwa, dan lainnya memiliki hakikat yang sama, yakni maha pencipta dan penyayang. Dialah yang hadir bersemayam dalam hati,” paparnya.
Uskup Bogor Monsinyur Paskalis, berharap momentum ini dapat membangun rasa persaudaraan dan persatuan secara khusus di Kota Bogor. “Inilah panggilan Tuhan untuk mempererat persatuan. Menciptakan rasa syahdu, senang, dan menghormati satu sama lain. Tak lupa dengan rasa syukur dalam diri kita. Sesuai dengan nama saya (Paskalis Bruno Syukur, red) dan habib Syahdu,” tuturnya.
Senada dengan Uskup Paskalis, Bridgjen TNI Achmad Fauzi mengajak semua yang hadir untuk terus mempererat tali silaturahmi dan membangun perdamaian antarumat beragama. “Menjalin silaturahmi itu sangat penting, agar kita mampu menjalin persaudaraan di tengah kebinekaan,” pungkas Danrem 061 Surya Kencana itu.
Media Perjumpaan untuk Mencintai Indonesia
Walaupun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, buka puasa bersama ini tetap menjadi media perjumpaan untuk orangtua maupun orang muda. Salah satu peserta dari Pemuda Basolia merasakan kegiatan ini menjadi ruang perjumpaan anak muda untuk memahami kebinekaan. “Harus sesering mungkin diadakan acara seperti ini dan melibatkan semakin banyak anak muda,” terang Juandi (29 tahun).
Sementara itu, Abdulham dari Gusdurian Bogor mengatakan, slogan semakin beragama, semakin bersaudara, semakin cinta Indonesia dapat benar-benar terwujud dalam keseharian. “Harapan saya setelah adanya acara ini adalah Kota Bogor yang dahulu masuk ke dalam kota intoleran ke-4 di Indonesia menjadi kota bertoleransi tinggi. Para pemuda juga harus sering melakukan silaturahmi yang di dalamnya terdapat perbedaan,” tukasnya.
Rangkaian acara buka puasa bersama yang berlangsung di aula paroki ini ditutup dengan salat dan makan bersama.
Penulis: Victoria Simanjaya | Editor: Agnes Marilyn