[KATEDRAL] Mencari ilmu memang tidak ada batasnya, segala lapisan usia berhak untuk mendapatkan ilmu, baik generasi muda maupun lanjut usia (lansia) sekalipun. Itulah yang terlihat dalam workshop jurnalistik yang diikuti oleh sekitar 80 siswa seminari (seminaris) Stella Maris Bogor. Mereka tampak antusias mendengan paparan teori jurnalistik yang dikemukakan oleh Aloisius Johnsis, Reporter Berita Umat dan Kontributor Hidup.

Dalam workshop yang digelar di aula seminari, Selasa (14/6) itu para seminari diminta untuk praktik meliput peristiwa dan menulis berita. Johnsis juga memberikan motivasi mengenai pentingnya menulis bagi para seminaris. “Dalam menulis yang sulit itu bukan mencari materi atau beritanya, namun mau memulainya. Hari ini anda sekalian sudah memulainya, saya berharap teman-teman seminaris dapat melanjutkannya”, katanya.

Frater Waluyo selaku pembimbing seminaris memberikan apresiasi terhadap materi yang telah diberikan selama kurang lebih 2 jam itu. “Materi ini berguna untuk mencerahkan wawansan mereka untuk bisa menjadi penulis atau jurnalis bahkan ditingkat nasional. Hal itu perlu dimulai dari tingkatan yang kecil dulu seperti menulis di majalah seminari atau buletin paroki,” ujarnya.

Terpisah, Kamis (16/6) di Rumah Rembulan, Bogor Baru, sekitar 20 lansia dan anak panti juga mendapat pembekalan jurnalistik dari Ans Gregory. Mantan wartawan Suara Karya dan sekarang yang aktif sebagai penulis ini menjelaskan pentingnya menulis bagi semua orang termasuk para lansia. “Tulislah apa yang anda tau, lihat, dengar, atau tulislah pengalaman anda. Saya harap pembekalan menulis ini tidak menjadi beban, kita santai saja yang penting kita bisa mencurahkan apa yang akan kita tulis,” tuturnya.

(Jam)