[KATEDRAL] Komunitas Sant’Egidio mengajak para lansia yang tinggal di Panti Werdha naungan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) untuk berziarah mengunjungi “Pintu Suci” di Gereja Katedral Bogor, Minggu (29/5). “Teringat sebuah pernyataan dari Paus Fransiskus ‘Bangsa yang tidak memperhatikan lansia adalah bangsa yang tidak mempunyai masa depan’. Pernyataan tersebut mendorong kami untuk memberikan perhatian lebih kepada para lansia,” ungkap Nicholas Amadi Penanggung Jawab Pelayanan Lansia Komunitas Sant’Egidio.

RP Rodolfo Ciroi, SX pendamping ziarah kerahiman ini mengungkapkan apresiasinya pada kaum muda yang tergabung dalam komunitas Sant’Egidio. Mereka mau menghibur dan menyemangati iman para lansia. “Lansia juga butuh suasana baru. Keluar dari tempat yang biasa, entah itu panti atau pun keluarga. Semoga dengan berziarah ke “Pintu Suci” para opa dan oma dapat merasakan cinta Tuhan yang nyata lewat kerahimanNya,” tutur Pastor Ciroi.

Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur juga ikut menyambut komunitas ini saat tiba di Gereja Katedral. Ia terkesan kepada para lansia yang begitu bersemangat di tengah usia yang sudah tidak muda lagi. “Opa dan oma yang hadir di sini telah memberi kesaksian kepada saya. Anda adalah orang-orang yang setia kepada Yesus, di usia senja masih mau pergi ke Gereja dan berdoa,” tukas Monsinyur.

Komunitas Sant’Egidio adalah sebuah komunitas kategorial di bawah Keuskupan Agung Jakarta. Komunitas Awam ini memiliki 4 bidang pelayanan yaitu sekolah damai, sahabat jalanan, lansia, dan kantin umum (mensa). Komunitas bernafas katolik dengan spiritualitas doa, injil, solidaritas terhadap orang miskin, dan dialog ini pelayanannya tidak terbatas pada umat katolik saja, namun juga meliputi masyakarat umum.

Sebelumnya opa dan oma mengunjungi Sekolah Mardi Waluya, Bondongan, Bogor untuk doa kerahiman dan misa. Di tempat ini para lansia juga makan siang bersama serta bersukacita dalam hiburan yang disajikan panitia. Ziarah “Pintu Suci” ini diikuti oleh Panti Lansia Santa Anna, Bina Bhakti, Melania, Caritas, Marfati, dan kelompok Santa Monika asal Paroki Bunda Hati Kudus Jakarta.

(John)