Pembahasan mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) sesungguhnya sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam. Namun, mencuat menjadi topik hangat sejak dua tahun terakhir. Hal tersebut terjadi karena Amerika Serikat sebagai trendsetter dunia, mengesahkan pernikahan sejenis. Adakah dampaknya pada masyarakat Indonesia?
Sekretaris orang muda Katolik (OMK) Wilayah St. Hieronimus, Angela Rhesy Maharani mengatakan bahwa isu LGBT harus terus-menerus disosialisasikan kepada kaum muda agar tidak terjerumus ke dalam LGBT. “Banyak cara untuk menyosialisasikan, bisa lewat seminar atau pun talkshow. Melalui kegiatan tersebut kaum muda bisa bertanya ke pakar atau ahli yang menangani kasus LGBT,” ujar wanita 28 tahun itu.
Ia pun menyetujui sikap Gereja Katolik yang tegas mengatakan tidak pada LGBT. Terapis anak autis (berkebutuhan khusus) ini juga menghimbau kepada umat untuk merangkul orang-orang yang tergolong dalam kelompok LGBT ini. “Jika di sekitar kita ada kasus LGBT jangan dijauhi. Mari kita rangkul dan ajak untuk bertemu dengan pakar atau ahli yang biasa menangani kasus LGBT,” tutupnya.
(John)